AS Jor-joran Cetak Uang, Kadin Optimis Rupiah Bisa Sentuh Rp12.000 Per USD
Merdeka.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani optimis nilai tukar Rupiah masih akan terus menguat hingga ke level Rp12.000 per USD. Penguatan itu terjadi seiring dengan Amerika Serikat (AS) yang terus menerus melakukan cetak uang hingga USD2,5 triliun.
Dia mengatakan, semakin besar AS melakukan pencetakan uang maka kondisi Rupiah akan terus mengalami penguatan. Begitu juga dengan kondisi mata uang negara-negara lainnya.
Menurutnya, Kejadian ini pernah terjadi pada tahun 2008 hingga 2009. Di mana Amerika Serikat melakukan cetak uang dengan jumlah besar dan membuat mata uang Garuda berada di level Rp9.000 per USD.
"InsyaAllah mata uang kita akan berada di Rp12.000 per USD jadi saya optimis akan menguat," kata Rosan di DPR Jakarta, Selasa (9/6).
Dia menambahkan, kondisi penguatan tersebut juga terjadi seiring dengan berbagai kebijakan dilakukan pemerintah. Baik dari sisi fiskal maupun non fiskal lainnya. "Jadi kita akan masih saksikan ke Rp12.000 per USD," tandas dia.
Seperti diketahui, nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuasi di perdagangan hari ini, Selasa (9/6). Rupiah dibuka di Rp13.885 per USD, atau stagnan dibanding penutupan sebelumnya.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah kemudian bergerak melemah ke level Rp13.893, kemudian kembali menguat ke Rp13.888 per USD. Namun, Rupiah kembali melemah tajam dan saat ini berada di level Rp13.902 per USD.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
6,8 Juta Kendaraan Diprediksi Lewati Tol Kelolaan Astra Infra saat Mudik Lebaran 2024
Adapun sebaran kendaraannya antara lain Tanggerang-Merak diprediksi sebanyak 3,5 juta kendaraan atau naik 3,6 persen.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaJokowi Ajak ASEAN dan Australia Perkuat Kemitraan di Usia Emas 50 Tahun
Jokowi mendorong penguatan kerja sama ekonomi dengan memperkuat integrasi ekonomi.
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca Selengkapnya