Arkadia gunakan dana IPO perkuat server dan gandeng media online daerah
Merdeka.com - PT Arkadia Digital Media Tbk, pada Selasa (18/9, menjadi perusahaan media digital pertama yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Lewat Initial Public Offering (IPO) tersebut, perseroan melepas sekitar 150 juta lembar saham dengan target perolehan dana segar sekitar Rp 30 miliar.
Direktur Utama PT Arkadia Digital Media Tbk, William Martaputra, menyatakan pendapatan IPO itu akan pihaknya gunakan untuk pengembangan bisnis portal media besutan seperti Suara.com, yakni dengan memperkuat perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan sebagai tambahan modal kerja.
"Harapannya, dengan modal yang baru ini kami bisa meningkatkan traffic (pageviews) jadi lebih tinggi lagi. Kalau dulu kan koran cetak itu modal kerjanya pakai kertas, sekarang pakai server, jadi kami tingkatkan lagi kualitas servernya," tutur dia saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9).
Dia menambahkan, Arkadia pada 2018 ini menargetkan jumlah pengunjung laman yang meningkat hingga 30-40 persen dibanding tahun lalu. Selain itu, lanjutnya, guna memperkuat konten agar dapat mencakup beragam berita dan kejadian di berbagai wilayah Tanah Air, perseroan juga telah menjalin kerjasama dengan puluhan media online lokal.
William menyebutkan, pihaknya memakai tolak ukur kualitas dalam menggandeng partner media online lokal tersebut. "Kredibilitas itu yang pasti tidak milih sembarangan partner. Jadi nilai-nilai jurnalisme itu nomor satu," sambungnya.
Meski begitu, dia menambahkan, Arkadia tetap menyediakan ruang bagi kontributor untuk memberikan sumbangsih berita terhadap media yang pihaknya besut. "Kontributor tetap ada kok, selama secara konten masih bisa dipertanggungjawabkan dan masuk ke kita," pungkas William.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaPT Adhi Kartiko Pratama melantai di bursa saham pada 9 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca SelengkapnyaIa mengajak para jemaahnya menjadi 100% Katolik sekaligus 100% Indonesia.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaMelalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaInsentif fiskal tujuannya untuk mendorong penyerapan tenaga kerja
Baca Selengkapnya