Arcandra Tahar resmikan pabrik pembuatan katup dalam negeri
Merdeka.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar meresmikan pabrik pembuatan katup, PT Teknologi Rekayasa Katup. Perusahaan ini merupakan produsen katup yang menyediakan katup industri untuk minyak, gas, panas bumi, petrokimia dan high end industrie di seluruh Indonesia.
"Semangat kita memajukan industri dalam negeri itu bukan hanya slogan. Semoga semua orang menyadari kita harus mendukung produk dalam negeri," kata Arcandra di Cikande, Serang, Banten, Selasa (15/8).
Sementara itu, Direktur PT Teknologi Rekayasa Katup, Lenny mengatakan kehadiran pabrik ini sangat penting, sebab katup untuk industri oil dan gas saat ini masih dikuasai impor. Hal ini diakibatkan minimnya teknologi dan kurangnya tenaga ahli yang dimiliki.
"Selain itu, prospek kebutuhan katup untuk industri yang meningkat seiring dengan majunya industri oil dan gas," imbuhnya.
Dengan adanya pabrik ini, dia berharap agar industri oil dan gas di Indonesia bisa memakai katup buatan dalam negeri. Dengan semakin meningkatnya penggunaan produk dalam negeri, maka perekonomian Indonesia juga ikut meningkat.
PT Teknologi Rekayasa Katup yang didirikan pada tahun 2015, dan mulai beroperasi pada tahun 2016 ini memproduksi valve yang merupakan komponen yang sangat penting untuk kelancaran operasional di sub sektor Migas, Panas Bumi dan Petrokimia. Dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 26,69-45,38 persen.
Produk valve PT. Teknologi Rekayasa Katup telah diproduksi 100% di Indonesia, dengan tenaga ahli Indonesia. Dan telah mendapat sertifikasi dari American Petroleum Institute (API), yaitu API Q1 Quality Management System dan API6D Specification for Pipeline Valves.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaMenaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Janji Ganjar Bangun Tiga Pabrik Pupuk Jika Jadi Presiden
Bertambahnya pabrik pupuk baru, akan memacu produksi pupuk sesuai dengan kebutuhan di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Tidak Lama Lagi Kita Bisa Swasembada Energi
Prabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo Setuju Alat Peraga Kampanye Ditertibkan
Pemerintah bisa menyediakan ruang agar alat peraga kampanye tidak merusak pemandangan.
Baca SelengkapnyaLusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur
Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaKunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya