April 2020, Pendapatan Negara Baru Rp549,5 Triliun dan Belanja Rp624 Triliun
Merdeka.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat pendapatan negara hingga akhir April 2020 mencapai Rp549,5 triliun. Realisasi ini setara dengan 31 persen dari target penerimaan negara dalam Perpres 54 Tahun 2020 Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 yang dipatok sebesar Rp1.760,9 triliun.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, realisasi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan penerimaan pada periode yang sama tahun sebelumnya atau April 2019 yang sebesar Rp532,2 triliun
"Kalau kita lihat angka realisasinya kurang lebih seperti ini pendapatan negara telah terkumpul Rp549, 5 triliun," ujar Suahasil dalam video conference di Jakarta, Rabu (20/5).
Jika dirinci, penerimaan negara pada April 2020 terdiri dari penerimaan perpajakan mencapai Rp434,3 triliun atau sudah 29,7 persen dari target Perpres 54 Tahun 2020 yang sebesar Rp1.462,6 triliun. Terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp376,7 triliun dan penerimaan bea cukai sebesar Rp57,7 triliun.
Sedangkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat sebesar Rp114,5 triliun atau 38,5 persen dari target yang sebesar Rp297,8 triliun.
Untuk hibah,tercatat sebesar Rp700 miliar. Angka ini setara dengan 135 persen dari target pemerintah dalam APBN Perpres 54 Tahun 2020 sebesar Rp500 miliar.
Belanja Negara
Sementara untuk belanja negara, realisasinya sudah mencapai Rp624 triliun atau 23,9 persen dari target Rp2.613,8 triliun. Belanja negara mengalami tumbuh negatif 1,4 persen karena realokasi dan refocusing anggaran oleh pemerintah.
"Karena memang ketika kita langsung ada realokasi anggaran, belanja barang dan belanja perjalanan dinas langsung berhenti semua. Sementara belanja pegawai masih bisa berjalan," ungkapnya.
Belanja pemerintah pusat tercatat sudah Rp382,5 triliun atau 20,7 persen dari target Rp1.851,1 triliun dan tumbuh 3,4 persen. Ini terdiri dari belanja kementerian/ lembaga (K/L) sebesar Rp203,2 triliun dan belanja non-K/L sebesar Rp179,3 triliun.
Selain itu, belanja transfer ke daerah dan dana desa hingga 30 April 2020 tercatat sebesar Rp241,4 triliun atau 31,7 persen dari target Rp762,7 triliun. Belanja terdiri dari transfer ke daerah sebesar Rp220,5 triliun dan dana desa sebesar Rp21 triliun.
Dengan demikian, defisit APBN hingga April adalah Rp74,5 triliun atau 8,7 persen dari target Rp852,9 triliun. Defisit anggaran setara dengan 0,44 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dari target 5,07 persen terhadap PDB.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaBI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaMembandingkan PP yang pernah terbit di bulan Maret, Anas bilang kenaikan gaji pada saat itu tetap dicairkan di bulan Januari.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi teken aturan kenaikan gaji PNS naik 8 persen per Januari 2024.
Baca SelengkapnyaKepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca Selengkapnya