Merdeka.com - Ketua Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Capt Iwan Setyawan mengatakan, pihaknya akan memperkenalkan penerbangan umum atau penerbangan di luar jadwal maskapai. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi mahalnya harga tiket pesawat.

Menurutnya, penyesuaian harga tiket yang berdampak terhadap turunnya frekuensi penerbangan juga kepada menyebabkan berkurangnya jam terbang pilot. Hal ini turut memberikan efek berkurangnya kesempatan kerja tenaga pilot pemula (ab-initio).

"lPl mencoba memperkenalkan general aviation atau penerbangan umum sebagai opsinya. Penerbangan umum ini adalah penerbangan di luar dari penerbangan berjadwal seperti airlines pada umumnya," jelas dia di Klub Eksekutif Persada, Jakarta, Selasa (25/6).

Dia menjelaskan, general aviation saat ini masih dianggap kecil. Padahal menurutnya, penerbangan umum ini memberikan kontribusi yang bagus bagi perekonomian negara.

"General Aviation di antaranya operasi pemadaman kebakaran dari udara, sight seeing, traffic surveillance, TV live reporting, flying doctor, flying teacher, sea plane, dan sebagainya," papar dia.

Roadmap pengadaan program penerbangan umum ini disebutnya coba IPI persiapkan untuk mengembangkan sektor general aviation di Indonesia, sehingga nantinya masyarakat akan tergerak menjadi pelaku penerbangan umum tersebut.

Secara keuntungan, program penerbangan ini juga akan banyak memberikan benefit bagi masyarakat. Diantaranya, membantu mempercepat mobilitas masyarakat di kepulauan dan beberapa daerah terpencil hingga memberikan pendapatan kepada negara di atas USD 3 juta.

"Keuntungan dari penerbangan ini bagi masyarakat banyak. Bisa membantu mencerdaskan masyarakat dengan menerbangkan tenaga pengajar, meningkatkan kesehatan masyarakat dengan flying doctor, Dan memberikan kontribusi pendapatan ke negara diperkirakan lebih dari USD 3 juta," tuturnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com