Antisipasi krisis keuangan, Kemenkeu-BI perkuat kerja sama di AMRO
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro, sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam berhubungan dengan ASEAN+3 Macroeconomic Research Office atau AMRO. Termasuk sepakat untuk membagi beban kontribusi Indonesia pada AMRO secara sama rata.
"Kesepakatan tersebut ditandatangani Gubernur BI dan Menteri Keuangan saat pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara ASEAN+3, di Frankfurt, Jerman," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (8/5).
AMRO memiliki peran penting sebagai lembaga surveilans regional dalam mendukung operasionalisasi Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM). Kehadiran AMRO sebagai bagian dari jaring pengaman keuangan regional semakin dirasakan penting dan signifikan di tengah terus meningkatnya tantangan global.
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara BI dan Menkeu tersebut diharapkan dapat semakin memperkokoh komitmen Indonesia dalam mendukung penguatan peran dan fungsi AMRO. Dengan Nota Kesepahaman ini, Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan sepakat untuk melakukan penguatan koordinasi dalam pelaksanaan kerja sama dengan AMRO di tiga area.
Pertama, dalam penentuan wakil Indonesia pada berbagai jabatan strategis di AMRO. Kedua dalam perumusan posisi Indonesia terhadap isu-isu terkait AMRO yang bersifat prinsipil dan strategis sebagai posisi bersama.
Dan ketiga, dalam pelaksanaan kunjungan konsultasi AMRO di Indonesia, yang mencakup perumusan pesan-pesan utama, koordinasi pertemuan dengan pihak-pihak yang relevan untuk memastikan diperolehnya pandangan yang objektif dan berimbang mengenai perkembangan perekonomian nasional, serta penyusunan tanggapan terhadap laporan yang dihasilkan AMRO.
"Di samping itu, dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini, maka pembayaran kontribusi Indonesia pada AMRO akan dilakukan secara bersama oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Hanya UMKM, Amar Bank Bakal Salurkan Kredit ke Sektor Korporasi dan Komersil
Amar Bank juga telah memiliki tim kerja yang berfokus untuk menggarap segmen korporasi dan komersil.
Baca SelengkapnyaTak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini
Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Terima 149 Aduan Terkait THR, Paling Banyak dari Perusahaan di Jakarta Selatan
Pemprov DKI Jakarta menerima 149 aduan terkait pembayaran THR di perusahaan swasta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaJokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaBI Sebar 4.264 Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024, Dibuka Mulai 15 Maret-7 April 2024
BI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKetua LPS: Tak Hanya Dua, Ada Bank BPR Lain Bakal Bangkrut di 2024
Ketua LPS menjamin peristiwa itu tidak sampai menimbulkan gejolak dalam sektor perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya