Antam Raup Laba Semester I 2020 Sebesar Rp 84,82 Miliar
Merdeka.com - PT Aneka Tambang Tbk membukukan laba bersih sepanjang semester I 2020 (Januari-Juni) sebesar Rp 84,82 miliar. Di mana, laba kotor semester I sebesar Rp 1,31 triliun.
Selain itu, capaian laba usaha Antam pada semester I 2020 mencapai Rp 451,44 miliar. Pencapaian ini ditopang oleh pengembangan inovasi bisnis dan penerapan strategi efisiensi biaya yang tepat dan optimal.
Antam mencatat nilai penjualan bersih pada semester I 2020 sebesar Rp 9,23 triliun. Emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan kontribusi 69 persen terhadap total penjualan Antam dengan nilai penjualan sebesar Rp 6,41 triliun seiring dengan pertumbuhan tingkat permintaan emas di dalam negeri yang positif.
Tahun 2020, perusahaan fokus untuk memperkuat basis pelanggan logam mulia di pasar domestik. Semester I 2020 segmen operasi logam mulia dan pemurnian tercatat laba usaha sebesar Rp 495,16 miliar, dengan tingkat penjualan emas mencapai 7.915 kg (254.505 t.oz).
Capaian laba usaha segmen operasi Logam Mulia dan Pemurnian pada Semester I 2020 tumbuh sebesar 111 persen dibandingkan capaian Semester I 2019 sebesar Rp 234,94 miliar, dengan volume penjualan emas sebesar 15.741 kg (506.084 t.oz).
"Saat ini produk emas batangan Logam Mulia merupakan top brand di Indonesia," tulis keterangan.
Di tengah volatilitas perekonomian global, performa profitabilitas Antam tetap terjaga. Hal tersebut tercermin dari capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) pada Semester I-2020 tercatat sebesar Rp 828 miliar.
Pertumbuhan EBITDA pada kuartal II-2020 mencapai Rp 794 miliar, tumbuh signifikan dibandingkan capaian EBITDA pada kuartal I sebesar Rp34 miliar.
Pertumbuhan EBITDA positif tersebut terutama didukung oleh kesetabilan kinerja operasi dan penjualan komoditas utama Antam, serta peningkatan efisiensi biaya yang berujung pada tercapainya tingkat biaya tunai operasi Antam yang optimal.
Penjualan Feronikel
Selanjutnya, semester I 2020, Antam mencatat penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua penjualan dengan kontribusi sebesar Rp2,02 triliun atau 22 persen dari total penjualan.
Volume penjualan feronikel Antam pada semester I 2020 mencapai 13.045 ton nikel dalam feronikel (TNi) relatif stabil, jika dibandingkan penjualan feronikel pada semester I 2019 yang mencapai 13.157 TNi.
Demikian kinerja penjualan feronikel pada kuartal II 2020 mencapai 6.867 TNi, tumbuh sebesar 11 persen dibandingkan capaian penjualan pada periode kuartal I 2020. Sehingga capaian volume produksi feronikel semester I 2020 mencapai 12.762 TNi atau 98 persen dari capaian produksi feronikel 1H19 sebesar 13.017 TNi.
Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan, capaian produksi dan penjualan feronikel pada semester I 2020 mencapai masing-masing sekitar 48 persen dari target 2020.
Sementara untuk komoditas bijih nikel, tercatat produksi bijih nikel yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel Antam dan penjualan kepada pelanggan domestik pada semester I 2020 mencapai 1,37 juta wet metric ton (wmt), dengan capaian penjualan bijih nikel ke pasar domestik sebesar 168.000 wmt.
Tentunya sejalan dengan ditetapkannya Harga Patokan Mineral Logam di dalam negeri oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Hal tersebut memberikan tingkat harga jual mineral dalam negeri yang lebih kompetitif dan membuka peluang bagi Antam untuk meningkatkan jangkauan pemasaran bijih nikel di dalam negeri seiring outlook positif penyerapan bijih nikel domestik.
Tercatat laba usaha segmen operasi Nikel (komoditas feronikel dan biji nikel) pada semester I 2020 sebesar Rp 333,64 miliar. Pada kuartal II 2020, segmen operasi Nikel tercatat laba usaha sebesar Rp 263,06 miliar, tumbuh signifikan dibandingkan laba usaha pada kuartal I 2020 sebesar Rp70,58 miliar.
Pertumbuhan tersebut terutama didukung kenaikan volume penjualan feronikel pada kuartal II 2020 sejalan dengan pemulihan aktivitas perdagangan internasional, serta tren positif kenaikan harga nikel global pada kuartal II 2020.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaTercatat capaian TKDN Medco mencapai sebesar 66 dalam pengadaan 2022.
Baca SelengkapnyaKenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.
Baca SelengkapnyaPT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnya