Anggota DPR: Nelayan Beli Solar Rp10.000 saat Harga Rp5.150 per Liter
Merdeka.com - Komisi VI DPR-RI meminta PT Pertamina Persero Tbk untuk membangun pom bensin khusus di desa-desa nelayan. Pasalnya, selama ini para nelayan kesulitan mendapatkan solar bersubsidi.
"Tolong dibantu nelayan kita ini dengan memastikan nelayan ini dapat solar bersubsidi dengan harga murah," kata Anggota Komisi VI DPR-RI, Andre Rosiade dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pertamina di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (8/9).
Andre menuturkan, selama ini nelayan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari para pengecer. Tentunya harga Solar bersubsidi ini dijual dengan harga yang lebih mahal di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU).
"Mereka (nelayan) beli dari pengecer lebih mahal. Dulu harganya Rp5.150 dibeli dengan harga Rp7.000 - Rp10.000, dengan harga yang sekarang Rp 6.800 pasti akan lebih mahal lagi," ungkap Andre.
Politikus Partai Gerindra ini meminta Pertamina membuat kebijakan khusus untuk pembangunan Pertashop atau SPBU mini di desa-desa nelayan. Agar nelayan bisa lebih mudah mendapatkan Solar dengan harga subsidi.
"Ini harus jadi kebijakan dari Pertamina dengan bangun Petra Shop di desa-desa nelayan," kata dia.
Gandeng Koperasi Nelayan
Adapun untuk kemitraannya, Andre meminta Pertamina menggandeng koperasi nelayan setempat. Sehingga yang menjadi mitranya bukan lagi swasta atau perorangan.
Bila dengan pihak swasta, dia khawatir solar bersubsidi malah bocor dan dinikmati oleh pihak-pihak yang sebenarnya tidak berhak. "Jangan dikasih ke pengusaha nanti otomatis bukan buat nelayan tapi dijual lagi ke orang yang enggak berhak," imbuhnya.
Cara ini dinilai akan lebih tepat sasaran dalam distribusi BBM bersubsidi. Sekaligus menghindari kebocoran di jalan.
"Jadi ini enggak ada kebocoran, pastikan yang dapat izinnya ini koperasi nelayan di desa setempat agar nelayan dapat solar murah," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
FOTO: Temui Nelayan di Brebes, Ganjar Serap Keluhan Terkait Kepastian Harga Solar
Menurut Ganjar, keluhan dari para nelayan harus segera direspons pemerintah agar nelayan bisa sejahtera.
Baca SelengkapnyaFOTO: Penampakan SPBU Terapung Pertamina di Perairan Jakarta yang Kembali Sediakan BBM Subsidi untuk Kapal-Kapal Nelayan
Pengelolaan SPBU apung kembali menyediakan BBM bersubsidi jenis solar untuk para nelayan di perairan Jakarta.
Baca SelengkapnyaPupuk Hingga Solar, Pemerintah Siap Fasilitasi Kebutuhan Petani Saat Masa Tanam
Amran menyebutkan untuk penebusan solar bersubsidi, petani cukup menggunakan tanda tangan kepala desa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaJanji Prabowo: Nanti BBM Solar dari Kelapa Sawit, Bensin dari Tebu dan Singkong
Masa kampanye pemilu 2024 akan berakhir pada Sabtu, 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran akan Ubah Penyaluran Subsidi BBM dan LPG 3 Kg, Begini Skema yang Ditawarkan
Prabowo-Gibran berencana melakukan efisiensi terhadap penyaluran subsidi energi seperti Pertalite dan LPG 3 Kg.
Baca SelengkapnyaSubsidi Angkutan Barang Perintis Naik Jadi Rp22 Miliar di 2024
Layanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca SelengkapnyaBeraksi Sejak 6 Bulan Lalu, Begini Praktik Culas Mobil Penimbun BBM Subsidi Hingga Ratusan Liter di Tangerang
AH telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
Baca Selengkapnya