Anggaran Belanja Pemerintah di 2022 Capai Rp2.714,16 T, Ini Rinciannya
Merdeka.com - Sidang Paripurna DPR-RI menyetujui Anggaran Belanja Negara tahun 2022 sebesar Rp 2.714,16 triliun. Naik Rp 5,5 triliun dari usulan pemerintah sebesar Rp 2.708,68 triliun.
"Badan Anggaran DPR bersama dengan pemerintah mengusulkan dan meminta persetujuan Rapat Paripurna DPR untuk Belanja Negara sebesar Rp 2.714,16 triliun," kata Ketua Badan Anggaran (Banggar) Said Abdullah dalam Sidang Paripurna di Kompleks DPR-RI, Jakarta, Kamis (30/9).
Dari anggaran tersebut untuk Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.944,54 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 769,61 triliun. Said menjelaskan kenaikan Belanja Negara berada pada Belanja Pemerintah Pusat dan terdapat pergeseran dari TKDD ke Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp800 miliar.
Lebih rinci Belanja kementerian/lembaga (K/L) naik Rp 5,18 triliun menjadi Rp 945,75 dari usulan pemerintah Rp 940,57. Sementara itu, belanja non-K/L naik RP 1,1 triliun dari Rp 997,69 triliun menjadi Rp 998,79 triliun. Adapun program belanja non-K/L antara lain untuk pengelolaan utang negara sebesar Rp 405,87 triliun.
Program pengelolaan subsidi sebesar Rp 206,96 triliun, yang terdiri dari subsidi energi sebesar Rp 134,03 triliun dan subsidi non energi sebesar Rp 72,93 triliun. Kemudian program Pengelolaan Hibah sebesar Rp4.82 triliun, Program Pengelolaan Belanja Lainnya sebesar Rp 231,13 triliun dan Program Pengelolaan Transaksi Khusus sebesar Rp150,00 triliun.
Dalam APBN 2022, untuk sektor pendidikan telah dianggarkan sebesar Rp 542,83 triliun. Angka ini 20,0 persen dari total belanja negara sebesar Rp 2.714,16 triliun. Terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp 182,81 triliun dan TKDD sebesar Rp 290,54 triliun.
Selain itu untuk sektor ini, Pemerintah dan DPR mengalokasikan Pengeluaran Pembiayaan sebesar Rp 69,48 triliun. Dana ini akan digunakan untuk Dana Pengembangan Pendidikan Nasional, dana abadi penelitian, dana abadi kebudayaan, dana abadi perguruan tinggi, dan dana abadi pesantren sesuai dengan peraturan turunannya.
Sementara itu, untuk sektor kesehatan, dialokasikan anggaran sebesar Rp 256,01 triliun atau 9,4 persen dari total belanja negara sebesar Rp2.714,16 triliun. Terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp 189,08 triliun dan TKDD sebesar Rp 66,93 triliun.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaMantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.
Baca SelengkapnyaKinerja perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus hingga ke-47 kali berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaKepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya