Alasan Indonesia jadi 'Medan Perang' Perusahaan Teknologi Dunia
Merdeka.com - Partner and Leader Bain & Company’s Southeast Asia Private Equity Practice, Alessandro Cannarsi, mengakui bahwa pasar ekonomi digital Indonesia menjadi yang terseksi di kawasan Asia Tenggara. Hal ini menjadikan Indonesia medan pertempuran utama bagi pengusaha di bidang platform teknologi.
"Indonesia ini tetaplah pasar ekonomi internet terbesar di Asia Tenggara. Ini menjadikan medan persaingan utama bagi platform-platform teknologi," tuturnya dalam webinar Laporan e-Conomy SEA 2020 oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, Selasa (24/11)
Dia mengatakan, ada sejumlah daya tarik dari ekonomi digital Indonesia. Pertama, terus meningkatnya pengguna internet baru di Tanah Air.
"Di Indonesia, 37 persen konsumen digital menggunakan layanan baru karena pandemi Covid-19. Sebanyak 56 persen konsumen digital baru di Tanah Air berasal dari daerah non-metro," paparnya.
Daya tarik selanjutnya, kinclongnya kinerja e-commerce di tengah pandemi Covid-19. Tercatat, pendapatan e-commerce di Indonesia pada 2020 naik 54 persen menjadi USD 32 miliar, dari USD 21 miliar pada 2019 sebagaimana laporan e-Conomy SEA yang disusun Google, Temasek, dan Bain & Company.
Di samping itu, kinerja media online juga mencatatkan pertumbuhan positif sejauh ini pada 2020, dengan nilai USD 4,4 miliar atau naik 24 persen dari USD 3,5 miliar pada 2019. Bahkan, sektor ini diperkirakan akan terus bertumbuh sebesar 18 persen menjadi USD 10 miliar pada 2025.
"Oleh sebab itu, mereka sangat siap untuk menjadi pendorong utama inovasi digital di kawasan ini. Meski masih terlalu dini untuk memastikan hasilnya, kami memperkirakan pertumbuhan dan percepatan akan terus berlanjut di sektor ini dalam beberapa tahun ke depan," tandasnya.
Indonesia Target Jadi Negara dengan Ekonomi Digital Terbesar Asia di 2020
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Bambang Brodjonegoro mengakui bahwa perkembangan teknologi digital berdampak besar bagi sektor ekonomi. Dia memperkirakan, pertumbuhan sektor tersebut dapat mencapai USD 130 miliar pada tahun mendatang.
"Digital ekonomi di Indonesia berpotensi sampai USD 130 miliar di 2020 atau setara dengan Rp1.700 triliun," katanya saat ditemui di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (22/1).
Menteri Bambang optimis, pertumbuhan tersebut tercapai karena perkembangan ekonomi digital dari tahun ke tahun selalu ada peningkatan. Misalnya saja pada 2013 disebutkan hanya berkisar USD 8 miliar atau Rp104 triliun, mengalami peningkatan signifikan pada 2016 mencapai USD 20 miliar atau Rp261 triliun.
Kemudian, berdasarkan data analisis Ernst and Young, pertumbuhan nilai penjualan bisnis online di tanah air setiap tahun terus meningkat sebesar 40 persen. Sebab, ada penambahan sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia.
"Pemerintah Indonesia ingin menempatkan Indonesia sebagai Negara Digital Economy terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020," lanjutnya.
Perkembangan ekonomi digital di Indonesia juga tidak lepas kaitannya dengan pertumbuhan e-commerce hingga financial technology (fintech) yang jadi andalan penggerak ekonomi masyarakat.
Oleh sebab itu, Bambang menekankan perkembangan ekonomi digital masih perlu ditunjang dengan berbagai kesiapan mulai dari SDM hingga pengelolaan data. "Bappenas mengambil manfaat digital data, akomodasi statistik data, dan lebih pay attention di sosial media seperti Twitter, FB and lainnya," pungkas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Forum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil survei Chainalysis, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara yang memiliki pertumbuhan kripto terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaSudah selayaknya industri yang mengolah bahan baku dari Indonesia berada di posisi strategis pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca Selengkapnya