Akuisisi 51 persen saham Pertagas, PGN kaji penerbitan obligasi
Merdeka.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengkaji penerbitan obligasi sebagai salah satu opsi sumber pendanaan eksternal untuk pelunasan akuisisi 51 persen saham PT Pertamina Gas (Pertagas).
Pembayaran akan dilakukan melalui dua tahap atau termin, yakni tahap pertama 29 September 2018 dan tahap kedua pada semester I 2019. PGN resmi mengakuisisi saham Pertagas sebesar USD 1,2 miliar atau setara Rp 16,6 triliun.
"Progress akuisisi deadline 29 September 2018. Untuk financing kisaran Rp 16 triliun. 50 persen pertama dari internal, 50 persen berikutnya bisa eksternal. Obligasi nanti kalau sudah ada kepastianya. Doakan 29 September bisa closing," tutur Direktur Keuangan PGN Said Reza Pahlevy di Jakarta, Senin (10/9).
Meski demikian, PGN tetap mempertimbangkan sumber pendanaan eksternal lainnya selain obligasi. Namun Reza masih enggan menjelaskan terkait alokasi skema eksternal ini.
"50 persen ini dari eksternal atau bisa juga dari yang sudah kita rencanakan. Tapi itu masih dibahas, progres conditionalnya masih dibahas oleh tim," ujarnya.
Sementara itu, Reza menekankan, paska proses akuisi, PGN akan mengintegrasikan bisnisnya dengan Pertagas. "Yang pasti, setelah diakuisisi, kita akan terintegrasi, jadi subholding juga bisa dilakukan. Kita selaku badan usaha tinggal implementasikan," tutup dia.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Begini Strategi Subholding Gas Pertamina Perkuat Eksistensi Bisnis Gas Bumi dan Ketahanan Energi
Strategi investasi masa depan PGN ditujukan untuk memperkuat eksistensi perusahaan.
Baca SelengkapnyaSubholding Gas Pertamina Raup Pendapatan USD 3,65 Miliar Sepanjang 2023
PGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi, dan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaSubholding Gas Pertamina Kolaborasi Kembangkan Energi Bersih, Pengguna Gas Tabung Bisa Beralih ke Jargas
Jika peralihan pemanfaatan LPG 5 kg, 12 kg, maupun 50 kg dapat diganti dengan CNG, maka akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pangkas Impor LPG, Subholding Pertamina Keroyokan Bangun Jargas Rumah Tangga
PGN komitmen untuk terus berupaya dalam memenuhi target jargas yang sudah dicanangkan oleh Pertamina.
Baca SelengkapnyaDireksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok LPG Cukup Selama Lebaran
Pertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Aktifkan Satgas, Jamin Distribusi Energi Lancar Saat Libur Nataru
Peran Tim Satgas Nataru menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat selama libur Nataru
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaPNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Awali 27 Tahun dengan Memberi Energi di Setiap Perjalananmu
Pertamina Patra Niaga memiliki peran penting dalam melayani dan mendistribusikan energi bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya