Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aktif Berinovasi dan Melayani, E-Commerce Ini Jadi No.1 Pilihan Penjual

Aktif Berinovasi dan Melayani, E-Commerce Ini Jadi No.1 Pilihan Penjual Penjual Online. ©Shutterstock/Daenin

Merdeka.com - E-Commerce menjadi salah satu sektor industri yang mendapat beragam tantangan dan pengaruh signifikan akibat dari situasi ekonomi dunia yang tak menentu dalam beberapa tahun terakhir. Merespon hal itu, para pemain e-commerce mengerahkan berbagai upaya demi menaklukan tantangan global dengan mengatur ulang strategi bisnis mereka.

Saat ini, e-commerce bukan hanya dikenal sebagai tempat belanja online bagi pembeli, namun telah menjadi wadah utama dan strategis untuk mendukung bisnis pelaku usaha, termasuk UMKM. Terlebih lagi, dalam dua tahun terakhir ini, transformasi digital bergerak dengan cepat. Semakin banyak masyarakat yang beralih ke online, yang juga bersamaan dengan meningkatnya layanan digital yang terintegrasi.

Semakin banyak penjual yang mengoptimalkan ranah digital seperti platform e-commerce sebagai salah satu strategi utama dalam berjualan. Kemudahan dan keunggulan yang ditawarkan platform e-commerce meliputi, fleksibilitas atau kemudahan untuk mengakses kapan saja dan dimana saja, jangkauan yang luas dan berbagai aspek lainnya mulai dari hulu ke hilir.

Lantas, siapa e-commerce no.1 yang paling unggul dan menjadi pilihan favorit penjual di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu ini? Sebelum mengetahui jawabannya, mari mengikuti pemaparan dan beberapa hasil riset berikut.

Riset Katadata Insights Center bertajuk ‘MSME Study Report: Peran Marketplace bagi UMKM’ mengungkapkan bahwa sebanyak 77% pelaku usaha menyatakan marketplace membantu memasarkan produk sehingga mereka bisa bertahan dan berjualan di masa pandemi, 72% menyatakan terdapat banyak program promo, 69% menilai marketplace aman untuk bertransaksi dan 66% mengaku mudah untuk digunakan. Pada riset yang sama, sebanyak 82% pelaku usaha memilih Shopee sebagai marketplace untuk berjualan online, jauh melampaui pemain-pemain e-commerce lainnya, seperti Tokopedia (64%), Bukalapak (28%), Lazada (22%), Blibli (15%) dan lainnya (9%).

Indikator Konsiderasi Penjual

Banyaknya manfaat langsung yang dirasakan oleh penjual itu menjadi dasar untuk para e-commerce terus berinovasi dan menggali potensi terhadap aspek-aspek yang dapat mendukung peningkatan penjualan. Adapun indikator konsiderasi penjual meliputi beberapa hal, dimana pada survei yang sama, bahwa sebagian besar penjual UMKM mulai berjualan di marketplace karena menilai platform online praktis dan bisa menjalankan usaha dimana saja (70%), dan menawarkan banyak promo serta gratis ongkir yang dapat menarik konsumen (69%).

Selain faktor yang disebutkan pada riset tersebut, ada pula hal lain yang menjadi indikator konsiderasi penjual. Bukan hanya membahas mengenai medium perpanjangan tangan terhadap konsumen ataupun kampanye yang dihadirkan setiap bulannya, akan tetapi juga meliputi bantuan dari hulu ke hilir. Selaras dengan riset Ipsos yang dilakukan pada awal tahun 2022 bertajuk: Persaingan E-Commerce di Tengah Kemeriahan Akhir Tahun. 44% responden menilai Shopee sebagai e-commerce yang memiliki peran terbesar dalam penyediaan edukasi, penyaluran dana, dan logistik, diikuti oleh Tokopedia (35%) dan Lazada (10%).

Selain itu, untuk mencapai kemajuan yang besar dari segi bisnis, tidak sedikit pelaku usaha yang sudah memperluas jangkauannya ke pasar internasional. Hal ini terlihat dimana mayoritas pengguna e-commerce (55%) menilai Shopee sebagai platform yang memiliki andil besar dalam membantu UMKM untuk memasarkan produknya secara online dari lokal hingga ke ranah global, jauh melampaui pelaku e-commerce lainnya.

penjual onlineIlustrasi penjual online. ©Shutterstock/Daenin

Bagi pelaku usaha lokal yang tengah merintis bisnis, perputaran modal yang cepat diperlukan untuk kelancaran operasional dan produksi. Hal ini dialami oleh salah satu penjual online, Ahmad Supriadi. Ahmad (22) yang merupakan mantan kernet angkot di Bandung, berhasil membangun bisnis online-nya dengan berjualan kaos dan sweater pria bernama ‘Flower City’. Pria ini banting setir berjualan online setelah mendapatkan pinjaman modal sebesar 400 ribu rupiah dari sahabatnya.

Bagi pengusaha muda seperti Ahmad, perputaran modal merupakan hal paling utama agar dapat terus menjalankan bisnis, mulai dari membayar karyawan, membeli bahan, hingga membiayai kebutuhan operasional. Perputaran modal dan pencairan dana penjualan yang cepat, menjadi salah satu alasan Ahmad terus membesarkan dan memusatkan penjualan toko online-nya.

“Saya pilih jualan di Shopee karena emang jangkauannya paling luas di Indonesia dan cairin uang jualannya cepat, rata-rata hanya sehari dan kalau pilih jasa instan bahkan bisa cair dalam waktu hitungan jam aja kalau customer langsung konfirmasi pesanan diterima. Jadi modal juga muternya cepet, enak jualannya,” pungkasnya.

Bisnis kaos polos Ahmad yang terus menanjak sempat menurun karena pandemi Covid-19. “Waktu awal pandemi, semua serba susah, orderan semakin berkurang dan uang saya untuk modal juga udah menipis. Dari situ saya sadar, harus mencari cara lain,” kata Ahmad.

“Saat memutuskan mulai jualan online, saya coba pakai semua e-commerce. Tapi, kebanyakan pembeli saya belanjanya di Shopee. Akhirnya saya pilih untuk fokus jualan di Shopee karena memang bagi saya sudah paling enak dan nyaman di situ, terutama aksesnya gampang lewat handphone. Sejak bergabung bersama Shopee, jumlah pesanan saya bisa mencapai lebih dari 2.000 pesanan di hari-hari kampanye besar, dengan jumlah order harian yang stabil,” jelasnya.

Fitur Inovatif yang Ditawarkan E-Commerce

Selain, kemudahan yang diberikan dan perluasan jangkauan pasar, berbagai fitur inovatif yang ditawarkan juga dapat meningkatkan traffic dan konversi untuk perkembangan suatu bisnis. Saat ini fitur inovatif menjadi salah satu aspek persaingan di antara pemain e-commerce untuk meningkatkan daya tarik pengguna, salah satunya penjual.

Melalui fitur interaktif seperti Live Shopping hingga Short Video dapat memberikan kesempatan bagi penjual untuk memiliki interaksi proaktif dengan calon pembeli, semakin memperluas jangkauan produk, meningkatkan kepercayaan konsumen hingga meningkatkan daya tarik melalui konten kreatif dan inspiratif. Keunggulan tidak hanya dirasakan oleh penjual akan tetapi mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat.

Fitur interaktif yang menjadi salah satu cara baru untuk berbelanja online telah membawa perubahan khususnya dalam kecenderungan perilaku belanja konsumen. Berdasarkan riset Ninjavan pada tahun 2022 di Asia Tenggara yang berjudul “Live Selling in Southeast Asia”, Shopee (27%) menjadi platform e-commerce yang merajai Live Streaming, unggul dari Facebook (25,5%), lalu TikTok (22,5%) mengikuti di belakangnya.

Data lainnya dari Snapcart pada Desember 2022 menunjukkan sebanyak 37% responden mengaku menyukai Shopee Live, diikuti dengan Tiktok (30%), Shopee Video (23%), Tokopedia Play (7%), dan (1%) untuk BukaLive, LazLive dan LazadaFeed. Melihat paparan di atas, Shopee merajai fitur interaktif yang menawarkan peluang baru bagi para penjual.

E-Commerce No. 1 Pilihan Penjual

Melihat berbagai faktor yang mempengaruhi konsiderasi penjual saat memilih platform e-commerce untuk berjualan serta pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa Shopee masih menjadi platform e-commerce nomor 1 pilihan penjual untuk berjualan online. Hal ini khususnya dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan tidak hanya sebagai medium penghubung, tetapi juga program pendamping serta inovasi yang mempersiapkan penjual dari memulai, berkembang hingga membangun bisnis yang berkesinambungan.

Dari ulasan di atas, tentu saja tidak heran bila Shopee menjadi e-commerce no.1 pilihan penjual. Ditambah lagi jika melihat hasil riset yang dikeluarkan Ipsos pada awal 2022 terkait Persaingan E-Commerce di Tengah Kemeriahan Akhir Tahun. Pada riset tersebut, terungkap Shopee masih unggul menduduki peringkat pertama pada dua indikator yaitu; Indikator pangsa pasar jumlah transaksi (share of order), dimana Shopee juga berhasil mencatatkan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi dalam tiga bulan transaksi, yakni 41%, diikuti dengan Tokopedia (34%) dan Lazada (16%).

Di sisi lain, pada Indikator pangsa pasar nilai transaksi, Shopee menduduki peringkat pertama dalam mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar, yaitu 40%, jauh unggul dibandingkan dengan pemain e-commerce lain yaitu Tokopedia (30%) dan Lazada (16%).

Mengingat ini masih di awal tahun 2023 maka menarik untuk melihat adu daya tarik dan strategi para pemain e-commerce. Kira-kira, di tengah situasi ini, potensi apa lagi yang akan mereka gali dan tawarkan terhadap penjual guna menciptakan ekosistem yang lebih matang.

(mdk/gir)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya

Pedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya

Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.

Baca Selengkapnya
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!

Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!

Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.

Baca Selengkapnya
Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun

Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun

Kemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
TikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu

TikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu

Konsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.

Baca Selengkapnya
Banyak E-Commerce Punya Fitur Berbagi Video dan Live Streaming, Benarkah Melanggar Permendag?

Banyak E-Commerce Punya Fitur Berbagi Video dan Live Streaming, Benarkah Melanggar Permendag?

Menurut Huda, Tokopedia dan TikTok seharusnya tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh Kemendag.

Baca Selengkapnya
Layanan Freight Forwarding Ini Dibalut Teknologi

Layanan Freight Forwarding Ini Dibalut Teknologi

Digitalisasi semakin memunculkan pola bisnis baru.

Baca Selengkapnya
Tips Jitu Dirut Patra Jasa Agar Perusahaan Maju di Tengah Sengitnya Persaingan Bisnis

Tips Jitu Dirut Patra Jasa Agar Perusahaan Maju di Tengah Sengitnya Persaingan Bisnis

Salah satunya dengan fokus optimilisasi aset yang dimiliki

Baca Selengkapnya
Unggul dari yang Lain, Riset INDEF Sebut 50% UMKM Pilih Shopee untuk Berjualan Online

Unggul dari yang Lain, Riset INDEF Sebut 50% UMKM Pilih Shopee untuk Berjualan Online

50% UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama.

Baca Selengkapnya
Garansi Bebas Pengembalian dari Shopee, Kini Jadi Mudah Kembalikan Barang Ketika Berubah Pikiran

Garansi Bebas Pengembalian dari Shopee, Kini Jadi Mudah Kembalikan Barang Ketika Berubah Pikiran

Tingkatkan pengalaman belanja online, Shopee luncurkan inovasi Garansi Bebas Pengembalian.

Baca Selengkapnya