Aksi Demo Hong Kong Berpotensi Seret IHSG ke Zona Merah
Merdeka.com - Analis memproyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali tertekan pada perdagangan saham hari ini. Pelemahan indeks hari ini, dari sentimen global, masih akan dipengaruhi demo Hong Kong dan fluktuitas tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok.
"Tekanan dari global diperkirakan masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG. Selain itu, situasi yang kurang kondusif di Hong Kong juga menjadi sentimen negatif pergerakan indeks," tutur Vice President Research PT Artha Sekuritas Frederik Rasali di Jakarta, Rabu (14/8).
Karenanya, pihaknya memprediksi IHSG berpeluang terkonsolidasi melemah dalam rentang support dan resistance di 6.189-6.242.
Di sisi lain, dari segi teknikal, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Gustama mengatakan, IHSG berpotensi untuk ditutup melemah tercermin dari pola long black maribozu.
"Kami memperkirakan indeks masih akan bergerak negatif dengan diperdagangkan 6.119-6.283," ujarnya.
Di tengah pelemahan ini, dirinya merekomendasikan untuk membeli saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), hingga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Sedangkan Frederik menganjurkan investor untuk mengoleksi saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), kemudian diikuti saham PT Indosat Tbk (ISAT).
Seperti diketahui, demonstran Hong Kong telah turun ke jalan selama 10 minggu berturut-turut. Krisis politik tersebut dipicu oleh protes terhadap rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang memungkinkan warga Hong Kong untuk diadili di daratan China.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaTim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaIHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High di level 7.435 pada perdagangan pertama di hari perdana pembukaan bursa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaPerolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaMenteri Zulhas mengaku senang aktivitas perdagangan di pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara tersebut kembali ramai.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya