Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Akibat Virus Corona, 24,7 Juta Orang Terancam Kehilangan Pekerjaan

Akibat Virus Corona, 24,7 Juta Orang Terancam Kehilangan Pekerjaan Pengangguran. © Culiklaw.com

Merdeka.com - Organisasi Buruh Internasional (ILO) memperkirakan antara 5,3 juta hingga 24,7 juta orang di dunia terancam kehilangan pekerjaan akibat dari krisis ekonomi dan tenaga kerja yang disebabkan oleh pandemi virus corona. Hal ini tercermin dari krisis tahun 2008, di mana jumlah pengangguran global meningkat menjadi 22 juta orang.

Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan, Rabu (18/3), ILO memperkirakan pengangguran terselubung juga akan meningkat secara besar-besaran, karena konsekuensi ekonomi dari wabah virus diterjemahkan menjadi pengurangan dalam jam kerja dan upah.

Selain itu, wirausaha di negara-negara berkembang, yang sering berfungsi untuk meredam dampak perubahan, mungkin tidak melakukannya kali ini karena pembatasan pergerakan orang dan barang. Menurut laporan itu, kemerosotan dalam pekerjaan juga berarti kerugian pendapatan yang besar bagi pekerja, antara USD 860 miliar hingga USD 3,4 triliun pada akhir 2020.

"Ini bukan lagi hanya krisis kesehatan global, ini juga merupakan krisis pasar tenaga kerja utama dan ekonomi yang berdampak besar pada manusia," kata Direktur Jenderal ILO, Guy Ryder, dikutip Antara, Kamis (19/3).

Laporan, "COVID-19 dan dunia kerja: Dampak dan tanggapan", menyerukan langkah-langkah mendesak, berskala besar dan terkoordinasi di tiga pilar. Di antaranya melindungi pekerja di tempat kerja, merangsang ekonomi dan pekerjaan, serta mendukung pekerjaan dan pendapatan.

Menurut laporan itu, langkah-langkah ini akan mencakup memperluas perlindungan sosial, mendukung retensi pekerjaan, dan bantuan keuangan serta pajak untuk usaha mikro, kecil dan menengah.

Kartu Pra Kerja

Sekretaris Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Susiwijono mengatakan bahwa program kartu pra kerja akan diluncurkan akhir minggu ini. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang memerintahkan agar program kartu pra kerja segera diimplementasikan.

"Khusus untuk program kartu pra kerja, Bapak Presiden kemarin sudah menyampaikan bahwa kita akan percepat implementasinya. Kalau tadinya beberapa minggu yang lalu kita percepat menjadi akhir Maret, Pak Presiden meminta dipercepat lagi minggu ini," ujar Susi pada Selasa (17/3).

Sesuai arahan Presiden, Susi menambahkan, nantinya akan diambil 3 lokasi yang paling terdampak covid-19, terutama dari wisata. "Kita akan mulai di Bali, kemudian Sulawesi Utara dan Kepulauan Riau. Nah setelah di 3 tempat yang paling terdampak ini, 3 berikutnya adalah Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI, terang Susi.

Menurut Susiwijono, saat ini menjadi waktu yang tepat untuk menjalankan program kartu pra kerja. Hal ini disebabkan tengah ada social distancing yang sedang digalakkan pemerintah. Dengan begitu, melalui program kartu pra kerja maka pelatihan online bisa dijalankan.

Tak hanya itu, dia juga mengakui ada beberapa sektor yang sudah terdampak Covid-19 dan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada tenaga kerja. "Sehingga (pemerintah) harus mencarikan solusi bagi pekerja yang kena PHK dan memanfaatkan kartu pra kerja untuk mendapatkan pelatihan, untuk meningkatkan kompetensinya," ucap Susi.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Populasi di Dunia Kian Bertambah, Ancaman Krisis Pangan Semakin Nyata

Populasi di Dunia Kian Bertambah, Ancaman Krisis Pangan Semakin Nyata

Krisis pangan di dunia menjadi isi utama seiring bertambahnya populasi manusia.

Baca Selengkapnya
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.

Baca Selengkapnya
Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Dunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo

Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim Sebabkan Gagal Panen

Jokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim Sebabkan Gagal Panen

Jokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Maraknya PHK di Perusahaan Teknologi Meski Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu

Ternyata Ini Penyebab Maraknya PHK di Perusahaan Teknologi Meski Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu

Dia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.

Baca Selengkapnya