Akhir 2015, aset negara meningkat Rp 1.252,4 triliun
Merdeka.com - Kementerian Keuangan mencatat jumlah aset negara per 31 Desember 2015 mencapai Rp 5.163,3 triliun. Angka ini sesuai dengan hasil audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Aset ini jika dibandingkan tahun lalu (31 Desember 2014) meningkat sebesar Rp 1.252,4 triliun atau 32 persen dari yang sebelumnya sebesar Rp 3.910,3 triliun," kata Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Marwanto Harjowiryono di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/8).
Jumlah aset ini terdiri dari aset lancar sebesar Rp 326,7 triliun, investasi jangka panjang sebesar Rp 2.223,8 triliun, aset tetap sebesar Rp 1.852 triliun, piutang jangka panjang sebesar Rp 47,5 triliun, dan aset lainnya sebesar Rp 713,2 triliun.
Sedangkan, untuk neraca kewajiban dari pemerintah pusat, tercatat sebesar Rp 3.493,5 triliun. Pencapaian ini terdiri dari kewajiban jangka pendek sebesar Rp 469,2 triliun dan kewajiban jangka panjang sebesar Rp 3.024,3 triliun.
"Sedangkan untuk ekuitas per 31 Desember 2015, tercatat sebesar Rp 1.669,8 triliun," imbuhnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kinerja perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus hingga ke-47 kali berturut-turut sejak Mei 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaPolri juga menetapkan 887 tersangka tersangka kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaAdapun sebaran kendaraannya antara lain Tanggerang-Merak diprediksi sebanyak 3,5 juta kendaraan atau naik 3,6 persen.
Baca SelengkapnyaEstimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
Baca SelengkapnyaBegini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek
Baca Selengkapnya