Akali Kenaikan Harga Kedelai, Pengrajin Akui Perkecil Ukuran Tempe
Merdeka.com - Ketua Sahabat Perajin Tempe Pekalongan (SPTP), Mua'limin, mengaku dibuat pusing akibat kenaikan harga kedelai impor. Sebab, tidak ada lagi cara yang bisa ditempuh untuk menutup biaya produksi pembuatan tempe.
"Kita tidak bisa ada cara lagi untuk meraih keuntungan dari produksi tempe. Karena terlalu besar sekali kenaikannya. Biasanya per kuintal itu harga kedelai impor antara Rp600.000 sampai Rp700.000, sekarang sudah Rp900.000 sampai Rp950.000. Bagaimana tidak pusing," tuturnya saat dihubungi Merdeka.com, Selasa (5/12).
Adapun beberapa cara yang telah dilakukannya untuk berharap meraup untung, di antaranya memperkecil ukuran tempe produksinya. Cara ini digunakan dengan maksud untuk menutup biaya produksi yang kian membengkak.
"Kita juga kurangi ukuran tempe dengan mengurangi sedikit beratnya, hanya beberapa gram lah. Tapi, walaupun sudah dikurangi ukurannya (tempe), tetep saja kita tidak bisa untung," tegasnya.
Naikkan Harga Jual
Selain itu, Mua'limin juga mengaku telah menaikkan harga tempe hingga 20 persen. "Misalnya harga tempe yang biasanya di jual Rp5.000 jadi Rp6.000. Lalu, Rp4.000 kita naikkan ke Rp 5.000. Sekitar 10 persen sampai 20 persen lah, tapi tetap sulit juga untuk untung kita," paparnya.
Dia meminta pemerintah segera turun tangan untuk menekan lonjakan harga jual kedelai impor. Mengingat kenaikan harga komoditas bahan baku pembuatan tempe itu dinilai telah mengancam kelangsungan bisnis.
"Ya harapannya, pemerintah segera bantu ke bawah untuk bagaimana caranya agar harga bisa tidak terus mahal. Kalau kaya gini kita oasti akan kesulitan juga," ujar dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaKondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri
Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaInflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaKPPU Sampai Buat Tim Khusus untuk Usut Penyebab Mahalnya Harga Beras
Tim tersebut akan mengumpulkan segala informasi terkait penyebab mahalnya harga beras serta menganalisa seluruh aktivitas perberasan.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaIngat, Penumpang Kereta Api yang Turun Melebihi Stasiun Tujuan Harus Bayar 2 Kali Lipat dari Harga Tiket
KAI menjelaskan bahwa kebijakan ini diberlakukan untuk menjaga kenyamanan bersama serta menegakkan tata tertib di dalam kereta api.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnya