Merdeka.com - Walaupun diperkirakan baru tuntas 70 persen pada Juni 2013, Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang bakal mulai mengoperasikan bandara tersebut.

GM bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Internasional Airport Yayan Hendrayani menjelaskan pengoperasian Juni 2013 adalah pengoperasian minimum operasi. Pengembangan dan penyelesaian tetap dilakukan.

"Target kita Juni itu pengoperasian minimum operasi tetap ada, progress tetap tanpa mengganggu operasional. Dengan kondisi berjalannya proyek tetap kita operasikan percepatan terminal baru," jelas Yayan di Bandara RHF, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Kamis (18/4).

Untuk saat ini, pembangunan telah mendekati final interior. Tahun depan, pengelola bandara baru akan membangun pendukung bandara seperti apron pesawat dan kantor administrasi.

"2014 kita akan bangun fasilitas pendukung seperti apron dan kantor administrasi. Kemudian 2015 baru akan pengoperasian fasilitas pendukung, apron, serta perpanjangan runway hingga 2.500 meter (ultimate)," tegasnya.

Dalam pembangunan dan pengembangan bandara ini, pihaknya mengaku terbentur dengan beberapa kendala. Namun kendala ini tidaklah berarti dan dia optimis akan dapat diselesaikan.

"Kendala kita seperti pembangunan lahan parkir karena terkendala cuaca dan pembangunannya jadi terlambat. Masalahnya itu saja, lahan sudah bebas semua," jelasnya.