Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama para CEO top dunia menjadi salah satu pembicara dalam acara Jobs Consortium WEF Annual Meeting 2022 di Davos, Swiss. Dia memaparkan 3 strategi utama Indonesia untuk meningkatkan lapangan kerja di masa pandemi Covid-19.
Di antaranya melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kartu Prakerja, dan Reformasi Struktural melalui Undang-Undang Cipta Kerja. Dalam program PEN, Pemerintah memiliki berbagai program untuk mendukung UMKM. Hal tersebut dilakukan karena Indonesia merupakan negara yang dengan jumlah UMKM yang besar, yakni sekitar hampir 65 juta UMKM.
Dalam program PEN Pemerintah memberi bantuan di sektor perekonomian dalam bentuk insentif pajak, subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bantuan Tunai, dan Program Keluarga Harapan. Berbagai bantuan dalam program PEN tersebut disalurkan salah satunya untuk meningkatkan peluang lapangan kerja bagi masyarakat.
Selanjutnya, Kartu Prakerja diinisiasi Indonesia sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM yang mendukung peningkatan produktivitas kerja. Program Kartu Prakerja merupakan kebijakan yang dilakukan Pemerintah dengan memberikan pelatihan untuk skilling, reskilling, dan upskilling, untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan berdaya saing.
"Pengembangan kapasitas SDM merupakan modal utama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dunia yang memerlukan kerja sama, koordinasi, dan kolaborasi dari semua pihak terkait," kata Menko Airlangga, Kamis (26/5)
Tak hanya itu, Airlangga juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik. Komitmen Komitmen ini telah terbukti dari langkah konkret Indonesia melalui reformasi struktural melalui Undang-Undang Cipta Kerja.
Omnibus Law ini telah diakui oleh World Bank sebagai program reformasi ekonomi paling positif yang pernah dilakukan Indonesia selama lebih dari empat dekade dan diharapkan dapat meningkatkan investasi serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Sebagai penutup, Menko Airlangga kembali mengingatkan akan pentingnya pengembangan kapasitas manusia, sehingga harus dijadikan salah satu kebijakan prioritas yang harus diambil setiap negara untuk mengupayakan ketahanan dalam menghadapi cepatnya laju perubahan dunia, termasuk di dunia kerja.
Untuk diketahui, terciptanya sesi Jobs Consortium pada WEF Annual Meeting 2022 didorong oleh pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan sekitar 1,6 miliar pekerja di 210 negara mengalami penurunan pendapatan sebesar 60 persen. Kemudian, terdapat 161 juta pegawai yang kehilangan pekerjaan tetap. [azz]
Baca juga:
Jatim Peringkat 1 Penerapan K3 Terbaik di Indonesia, Perusahaan Diminta Lakukan Ini
Jangan Kecil Hati Jika IPK Anda Rendah, Ini Tips Agar Cepat Dapat Kerja
Cerita Pengalaman Kerja Budi Karya Sumadi Sebelum Jadi Menhub
Jangan Sedih Jika Tak Kunjung Dapat Kerja, 5 Hal Ini Bisa Memotivasi Anda
Contoh Surat Keterangan Pengalaman Kerja yang Baik dan Benar, Ketahui Fungsinya
Contoh Soal Psikotes Matematika Deret Angka, Lengkap Beserta Jawabannya
Telkomsel Award 2022 jadi Wujud Apresiasi Talenta Kreatif Indonesia
Sekitar 6 Jam yang laluLMAN Koordinasi dengan Pemprov DKI Soal Pemindahan Aset ke Ibu Kota Baru
Sekitar 6 Jam yang laluJokowi Usulkan 3 Hal Cegah Ancaman Hilangnya Dekade Pembangunan
Sekitar 6 Jam yang laluWishnutama Ingin Telkomsel Jadi Pemenang di Industri Digital
Sekitar 7 Jam yang laluSejak 2016, LMAN Danai Pengadaan Lahan PSN Capai Rp95,89 Triliun
Sekitar 7 Jam yang laluPemerintah Tunda Penerapan Pajak Karbon
Sekitar 8 Jam yang laluBank Dunia Beri Dukungan Keuangan Rp11,14 Triliun ke RI
Sekitar 9 Jam yang laluGara-Gara Harga Cabai Mahal, BI Prediksi Inflasi Juni Capai 0,5 Persen
Sekitar 10 Jam yang laluMenko Luhut: Kadin Harus Lebih Kuat Bantu Pemulihan Ekonomi
Sekitar 11 Jam yang laluBLBI Siap Hadapi Gugatan Anak Kaharudin Ongko Senilai Rp 216 Miliar
Sekitar 11 Jam yang laluPer 17 Juni 2022, Pembiayaan Pengadaan Lahan PSN Capai Rp6,2 Triliun
Sekitar 13 Jam yang laluProgram Kendaraan Listrik Bisa Hemat BBM Hingga Rp16 T per Tahun
Sekitar 14 Jam yang laluIndonesia Butuh Reformasi Pertanian Cegah Krisis Pangan
Sekitar 14 Jam yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 6 Hari yang laluSosok John Wempi Wetipo, Kader PDIP Miliki Rp65 M Dipuji Megawati Karena Disiplin
Sekitar 1 Minggu yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 2 Hari yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 4 Hari yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 6 Hari yang laluElite Parpol Ramai Lobi-Lobi buat Pencapresan, PSI Kutip Jokowi 'Ojo Kesusu'
Sekitar 6 Jam yang laluVIDEO: Pasukan Elite TNI di Paspampres Kawal Jokowi ke Ukraina dan Rusia
Sekitar 10 Jam yang laluKedekatan Jokowi dan Luhut, Hingga Merasa Selalu Dilindungi
Sekitar 21 Jam yang laluDanpaspampres Jamin Keamanan Jokowi di Ukraina: Ada Kopasus, Denjaka dan Paskhas
Sekitar 1 Hari yang laluKasus Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di 143 Pasien
Sekitar 12 Jam yang laluUpdate Covid-19 Nasional Hari Ini per 24 Juni 2022: Kasus Positif Tambah 2.069 Orang
Sekitar 12 Jam yang laluKepala BNPB: Penanganan PMK Pakai Cara yang Sama dengan Covid-19
Sekitar 13 Jam yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 3 Minggu yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 1 Bulan yang laluNike Umumkan akan Angkat Kaki dari Rusia
Sekitar 12 Jam yang laluGibran Mengaku Tidak Khawatir Jokowi ke Rusia dan Ukraina
Sekitar 13 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami