Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Airlangga tugas ganda, perindustrian terancam merana

Airlangga tugas ganda, perindustrian terancam merana Airlangga Hartarto. ©2016 merdeka.com/arie sunaryo

Merdeka.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto resmi menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar menggantikan Setya Novanto. Pengukuhan itu dilaksanakan dalam acara penutupan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Jakarta Convention Center (JCC) pada Desember 2017.

"Saya hormati sebagai ketua umum yang terpilih menjadi nahkoda baru saya mengucapkan terima kasih dari hati yang tulus atas kepercayaan dari saudara-saudara Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim saya menerima amanah dan berjanji untuk bekerja sebaik-baiknya dalam mewujudkan harapan kita," ucap Airlangga.

Sayangnya, keputusan tersebut menuai banyak pro dan kontra dari berbagai kalangan. Hal ini juga mengingatkan kembali kepada pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menegaskan semua menteri-menterinya harus melepas jabatan di partai politik. Menteri yang masuk dalam kabinetnya tidak boleh menjabat di partai.

"Satu jabatan saja belum tentu berhasil, apalagi dua," ujar Jokowi pada 26 Agustus 2014 lalu. Alhasil, tak ada satupun di kabinet Jokowi yang punya jabatan penting di partai politik hingga kini.

Namun, pernyataan ini seolah tidak dibuktikan. Di mana pada reshuffle kabinet beberapa hari lalu, Presiden Jokowi tidak mencopot Airlangga dari jabatannya sebagai menteri. Sementara, dia melengser Khofifah Indar Parawansa dari Kabinet Kerja, dan diganti dengan Sekretaris Jenderal Golkar, Idrus Marham.

Alasannya, karena masa pemerintahan kabinet kerjanya akan berakhir pada 2019 mendatang. Sehingga, tidak memungkinkan untuk mencari orang baru untuk menggantikan Airlangga.

"Ini kan tinggal satu tahun (periode kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla) saja praktis ini kita. Kalau ditaruh orang (Menteri Perindustrian) baru, ini belajar bisa 6 bulan kalau enggak cepat bisa setahun kuasai itu," ungkap Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga melihat Airlangga memiliki kapabilitas yang bagus. Selama menjabat sebagai Menperin, mantan Ketua Komisi VII DPR itu dinilai bekerja optimal.

"Kita lihat memang di Menperin pak Airlangga ngerti betul yang berkaitan dengan makro konsep makro industri di negara kita, hilirisasi ke depan seperti apa," ujarnya.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana menilai, keputusan Presiden Jokowi ini tidak konsisten. Tak hanya itu, dia juga menilai adanya perbedaan perlakuan dari presiden dengan menempatkan dua kursi menteri untuk Golkar.

"Dulu presiden bilang tidak boleh merangkap, sekarang boleh. Harus ada konsistensi. Kalau yang dulu diminta berhenti, sekarang tidak. Dibilang satu tahun (masa jabatan) kan jadi tidak konsisten. Sama saja, Idrus Marham masuk (jadi Mensos) juga jadinya ada perbedaan perlakuan," kata Azam saat dihubungi merdeka.com, Kamis (18/1).

Dia menambahkan, rangkap jabatan ini dinilai akan mengganggu kinerja Airlangga sebagai menteri. Mengingat tugas sebagai menteri maupun ketua umum sama-sama berat.

"Tugas ketua umum kan berat, tugas menteri juga berat. Sehingga pasti konsentrasi tidak fokus. Bagaimana menghidupkan industri dengan kondisi demikian di samping dia mendapat amanat jadi ketua umum. Kan jadi repot," imbuhnya.

Terlebih lagi, tahun 2018 disebut juga sebagai tahun politik karena adanya Pilkada Serentak. Tentunya tugas ketua umum partai akan menjadi lebih berat. Dikhawatirkan, hal ini akan mengganggu pertumbuhan industri Tanah Air.

"Apalagi masih banyak industri yang membutuhkan perhatian khusus. Mungkin kalau kementerian yang tidak strategis mungkin (rangkap jabatan) tidak akan berpengaruh. Tapi perindustrian kan kementerian yang strategis," tegasnya.

Meski begitu, dia tetap menyerahkannya kepada pemerintah. Menurutnya, dampak dari rangkap jabatan ini akan terlihat di kemudian hari. "Kita kembalikan ke presiden dan pemerintah, konsisten atau tidak biar rakyat yang menilai. Jadi biarkanlah kalau sudah kebijakannya presiden, ya kita lihat saja," tandasnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga Jawab Isu Jokowi Gabung Golkar: Sudah Rapat dan Beriringan

Airlangga Jawab Isu Jokowi Gabung Golkar: Sudah Rapat dan Beriringan

Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal bergabung ke Golkar.

Baca Selengkapnya
Airlangga Tegaskan Komitmen Golkar Lanjutkan Program Jokowi, Termasuk Proyek Tanggul Raksasa

Airlangga Tegaskan Komitmen Golkar Lanjutkan Program Jokowi, Termasuk Proyek Tanggul Raksasa

Partai Golkar menegaskan komitmennya melanjutkan kinerja dan program pemerintah Joko Widodo, termasuk merealisasikan proyek Tanggul Laut Raksasa di Pantura.

Baca Selengkapnya
Airlangga Pastikan Jokowi akan Berperan di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Airlangga Pastikan Jokowi akan Berperan di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Airlangga tak menjelaskan secara rinci apa peran Jokowi di pemerintahan lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Airlangga Hartarto Pastikan Presiden Jokowi Tak Hadir di Kampanye Akbar Prabowo-Gibran

Airlangga Hartarto Pastikan Presiden Jokowi Tak Hadir di Kampanye Akbar Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memastikan Presiden Jokowi tidak akan menghadiri kampanye akbar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar

Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar

Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.

Baca Selengkapnya
Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya

Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Airlangga: Survei Internasional, Jokowi dan Soeharto Presiden Terbaik Indonesia

Airlangga: Survei Internasional, Jokowi dan Soeharto Presiden Terbaik Indonesia

Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut Jokowi dan Soeharto menjadi dua presiden terbaik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Usai PAN, Airlangga juga Klaim Jokowi Keluarga Besar Golkar

Usai PAN, Airlangga juga Klaim Jokowi Keluarga Besar Golkar

Airlangga mengatakan bahwa Jokowi adalah salah satu pemilik partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Airlangga Klaim Deklarasi Dukung Prabowo Sesuai Permintaan Kader Golkar

Airlangga Klaim Deklarasi Dukung Prabowo Sesuai Permintaan Kader Golkar

Airlangga menekankan bahwa deklarasi kepada Prabowo merupakan permintaan jajaran partai.

Baca Selengkapnya