Ahok Dorong Pertamina Manfaatkan Teknologi Demi Subsidi Energi Tepat Sasaran
Merdeka.com - Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi nasional, ingin pemberian subsidi bisa tepat sasaran. Dia ingin subsidi diberikan lewat pengguna bukan produknya.
"Kami harus miliki instrumen untuk berikan langsung ke orang yang tepat diberikan subsidi. Subsidi ke orang bukan produk," kata Basuki dalam konvensi 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas secara virtual, Jakarta, Rabu (2/12).
Metode subsidi ini baru bisa dilakukan bila semua pelanggan telah menggunakan teknologi seperti aplikasi Pertamina. Salah satu upaya mendorong minat masyarakat menggunakan aplikasi, saat ini Pertamina sedang memberikan potongan harga untuk Pertalite jika dibeli menggunakan aplikasi.
"Sedang terjadi ketika diskon Pertalite dengan aplikasi Pertamina," kata dia.
Ahok, sapaan Basuki menambahkan saat ini Pertamina juga sedang menyempurnakan sistem akuntansi yang ada. Tujuannya agar semua SPBU bisa memberikan potongan harga dan bisa menghitung secara otomatis potongan harga yang diberikan.
Data yang terkumpul di aplikasi tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk membuat strategi pemasaran Pertamina. Pertamina ingin 40-50 juta pelanggan baru gunakan aplikasi ini.
"Ini adalah Pertamina baru. Kami ingin sekitar 40-50 juta semua pengguna SPBU menggunakan aplikasi ini," kata Ahok.
Digitalisasi SPBU, Pertamina Resmikan Penerimaan Perdana SPBU dengan ATG Custody
PT Pertamina (Persero) meresmikan penerimaan perdana bahan bakar minyak (BBM) dengan Automatic Tank Gauge (ATG) Custody Transfer di tangki pendam Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Melalui teknologi ATG Custody Transfer di SPBU ini, penerimaan BBM di SPBU akan tercatat secara terintegrasi dalam sistem monitoring di Pertamina, sejalan dengan upaya peningkatan digitalisasi SPBU Perseroan.
Penerimaan perdana melalui ATG Custody Transfer di SPBU dilakukan oleh Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat PT Patra Niaga Nur Muhamad Zain, disaksikan oleh President Director PT Pertamina Retail Iin Febrian dan manajemen Marketing Operation Region (MOR) III, serta Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).
Kegiatan dilakukan di SPBU COCO 3110303, Jalan Cikini Raya, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (1/9).
Sebelum penerapan ATG Custody di SPBU, Nur Muhamad Zain menjelaskan, sebelumnya ATG Custody diberlakukan di mobil tanki. Saat serah terima, pencatatan stok BBM dilakukan berdasarkan data kuantitas mobil tangki tersebut.
"Dengan penambahan sistem ATG Custody Transfer di tangki pendam SPBU ini, sistem yang terintegrasi akan mendeteksi kedua Custody, yakni di mobil tangki dan di titik serah SPBU. Sistem digital ini dapat meningkatkan pendataan dan termonitor secara langsung di Pertamina," jelasnya.
Senada dengan hal tersebut, Iin Febrian menambahkan, penerapan ATG Custody di SPBU ini menjadi capaian baru dalam peningkatan digitalisasi SPBU. Data dalam sistem monitoring yang terintegrasi, sejak mobil tanki memulai proses distribusi BBM dari Terminal BBM hingga diterima di SPBU.
"Kami optimistis, pencatatan di SPBU akan lebih akurat. Dengan adanya monitoring yang semakin transparan, Pertamina dapat menjaga keandalan pelayanannya bagi masyarakat," tambahnya.
Sementara itu Ketua Hiswana Migas Dewan Perwakilan Daerah III Juan Tarigan menambahkan, sebagai perusahaan SPBU pihaknya sangat mengapresiasi upaya Pertamina dalam digitalisasi ini.
"Dengan sistem ATG Custody di SPBU dapat meningkatkan kepastian pengiriman dan takaran. Yang dahulu sudah baik, kini akan makin baik," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaAhok sudah mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina per tanggal 2 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bocorkan gajinya selama bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina. Berapa angkanya?
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, mundurnya Ahok dari komisaris utama Pertamina merupakan gerakan etika.
Baca SelengkapnyaHengkangnya Ahok dari Pertamina karena akan fokus berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud dalam pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJika peralihan pemanfaatan LPG 5 kg, 12 kg, maupun 50 kg dapat diganti dengan CNG, maka akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.
Baca SelengkapnyaAhok diangkat sebagai Komisaris Utama Pertamina oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir pada 25 November 2019.
Baca Selengkapnya