Merdeka.com - Proses uji kelaikan dan kepatutan calon Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, tidak luput dari pertanyaan seputar Hambalang. Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Dolfie OFP menanyakan mengenai integritas Agus Marto yang di duga terlibat kasus Hambalang.

"Saya ingin menanyakan mengenai integritas seseorang yang di duga terindikasi penyalahgunaan mengelola keuangan negara, apakah masih layak menjadi Gubernur BI," kata Dolfie di Komisi XI DPR, Senin (25/3).

Calon Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menanggapi hal tersebut. Dia tegaskan, kenaikan anggaran proyek hambalang itu terjadi sebelum dirinya menjabat sebagai Menteri Keuangan.

"Hambalang itu proyeknya tahun 2009, kami masuk Kemenkeu pada 20 Mei 2010. Jadi ada nota yang dikirimkan pada kami tanggal 1 Desember 2010 dan itu jadi satu-satunya nota yang kami terima tentang Hambalang, setelah itu kami tidak pernah dengar lagi," jelas Agus.

Agus melanjutkan bahwa nota tersebut kemudian diteruskan kepada bawahannya setelah dirinya enam bulan menjabat di Kementerian Keuangan. "Kami disposisikan nota itu, tapi kami tidak setuju juga tidak menolak. Tapi kami minta selesaikan sesuai aturan. Anak buah harus selesaikan sesuai dengan aturan," tegasnya.

Dia menegaskan dirinya siap untuk mundur kapanpun apabila ternyata dirinya terbukti melakukan pelanggaran.