Agung Podomoro bidik konsumen kalangan pelajar

Merdeka.com - Tidak hanya membidik kalangan atas, perusahaan pengembang properti Agung Podomoro Land mulai membidik kalangan pelajar sebagai konsumennya. Perusahaan ini memiliki satu hektare tanah di kawasan Bandung, Jawa Barat yang akan disulap dan dikembangkan menjadi sebuah kompleks residensial dengan dua menara apartemen. Mulai dari ukuran atau tipe studio sampai dengan tiga kamar tidur dan beberapa kios.

Tanah tersebut merupakan milik PT JKS Realty yang 51 sahamnya atau sebesar Rp 41 miliar dibeli oleh Agung Podomoro. Perseroan mengklaim, proyeksi nilai investasi dari proyek tersebut sekitar Rp 400 miliar. Rencananya, kebutuhan dana tersebut akan digunakan untuk membangun 1.500 unit.

Untuk menarik minat pelajar atau mahasiswa, perseroan berencana mematok minimum harga rata-rata penjualan sebesar Rp 10 juta per meter persegi. "Pengembangan ini menegaskan kelanjutan strategi kami untuk mengembangkan apartemen di kota lapis kedua dengan tingkat pertumbuhan yang cepat seperti Bandung," jelas Direktur Utama dan CEO APLN, Trihatma Kusuma Halimanseperti disampaikan melalui keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Jumat (4/5).

Dengan lokasi yang cukup strategis, yakni dekat dengan Universitas Parahyangan, pihaknya akan memenuhi permintaan perumahan pelajar (khususny) serta untuk wisatawan dan penduduk setempat.

Wakil Presiden Direktu Agung Podomoro Indra Wijaya menjelaskan, pembangunan proyek tersebut rencananya akan mulai dijalankan pada September tahun ini dan diharapkan rampung pada akhir 2013. "Saat ini masih tahap desain. Mei sudah mulai kita jual," jelas Indra.

Harga apartemen per unit sekitar Rp 300 juta. Dengan asumsi, harga luasan apartemen sebesar 30 meter persegi dengan harga per meter perseginya sebesar Rp 10 juta.Selain di Bandung, lanjut Indra, Agung Podomoro juga berniat membangun apartemen untuk mahasiswa di ibukota Jakarta, terutama di kawasan Podomoro City Jakarta Barat dengan luas per unit sekitar 20 meter persegi.

"Kami bangun apartemen ini karena ternyata banyak penghuni apartemen Central Park mahasiwa dan mahasiswi Trisakti dan Tarumanegara,"terang Indra.