ADB: Penaikan harga BBM subsidi tak ganggu investasi
Merdeka.com - Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan, penaikan harga BBM subsidi tidak mengganggu iklim investasi di Indonesia. Justru sebaliknya, kebijakan tersebut dalam jangka panjang bakal memberikan efek positif terhadap perekonomian.
"Kalau investasi domestik jangka pendek mungkin akan terpengaruh gara-gara suku bunga. Tapi jangka panjang saya pikir semua investasi akan membaik," ucap Deputy Country Director Indonesia Resident ADB Edimon Ginting, Jakarta, Rabu (26/11).
Menurut Edimon, Presiden Joko Widodo menyadari sepenuhnya, pemerintah membutuhkan investasi asing untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi tujuh persen.
"Jangka pendek kemungkinan akan terpengaruh karena suku bunga tapi itu sebentar, begitu subsidi habis inflasi ke depan itu kan yang mempengaruhi semakin turun," tambahnya.
Menurut Edimon, selama ini ada dua hal yang mempengaruhi inflasi. Pertama adalah BBM dan makanan. Sekarang harga BBM subsidi sudah dinaikkan, sehingga, ke depan inflasi akan dalam posisi terjaga serta suku bunga pun akan turun.
"Sekarang jangka pendek inflasi naik, suku bunga naik tapi jangka panjang ini sekarabf kita udah punya fondasi untuk menurunkan inflasi jangka panjang yang mana itu baik buat investasi."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca Selengkapnya