Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada Wacana PSBB Kembali, Rupiah Ditutup Melemah Menjadi Rp14.120 per USD

Ada Wacana PSBB Kembali, Rupiah Ditutup Melemah Menjadi Rp14.120 per USD Rupiah menguat seusai kekalahan Trump. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Rupiah ditutup melemah 25 poin ke level Rp14.120 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.095. Diperkirakan perdagangan besok pagi, mata uang garuda dibuka melemah antara 10-40 poin di level Rp14.110 - Rp14.180.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menilai kondisi ini didorong melonjaknya kasus covid-19 khususnya di kota-kota besar seperti DKI Jakarta. Apalagi mendekati Natal dan Tahun Baru akan terjadi kerumunan massa yang cukup banyak.

"Pemerintah menginstruksikan kepada semua gubernur khususnya DKI Jakarta untuk kembali memperketat pembatasan sosial berskala besar mulai 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021," kata Ibrahim kepada wartawan di Jakarta, Selasa (15/12).

Instruksi tersebut bertujuan meredam kenaikan jumlah korban yang terinfeksi virus corona sampai vaksin sudah didistribusikan ke masyarakat. Rencana PSBB ketat yang diinstruksikan pemerintah akan kembali membatasi jam operasional hingga pukul 19.00 WIB. Tak hanya itu, akan ada juga pembatasan jumlah orang berkumpul di tempat makan, mal, dan tempat hiburan.

"Pengetatan masa bekerja dari rumah, guna mengantisipasi atau menekan lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru 2021," kata dia.

Dia menambahkan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal empat 2020 masih akan terkontraksi namun akan terjadi perbaikan. Sedangkan, proyeksi diperkirakan minus 1-2 persen.

Ibrahim mengatakan angka perkiraan tersebut lebih baik dibandingkan kuartal ketiga di minus 3,49 persen dan kuartal kedua minus 5,39 persen. Penyebab dari pertumbuhan ekonomi yang masih lesu disebabkan angka kasus baru covid-19 terus menunjukan peningkatan bahkan sudah menembus lebih dari kasus pada 3 Desember 2020.

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai perdagangan Indonesia mengalami surplus USD 12,66 miliar. Total nilai ekspor USD15,28 miliar dan nilai impor sebesar USD12,66 miliar.

"Walaupun nilai perdagangan Indonesia mengalami surplus namun informasi tentang proyeksi pertumbuhan di kuartal keempat yang kemungkinan minus dan Pengetatan PSBB membuat pasar kembali kecewa dan aliran modal asing kembali ke luar pasar finansial dalam negeri, sehingga wajar kalau mata uang garuda ikut terkoreksi," papar Ibrahim.

Faktor Eksternal

Sementara itu, dari sisi eksternal, penguatan dolar dipengaruhi adanya harapan rencana bantuan bipartisan Covid-19 senilai USD 908 miliar akan dibagi menjadi dua paket. Namun, optimisme tersebut diatasi dengan melonjaknya jumlah kasus Covid-19 secara global.

Walikota Kota New York bersiap untuk penutupan penuh kedua, dengan bagian lain negara itu juga menghadapi kemungkinan pembatasan yang diperketat. Pemerintah Eropa juga memperketat langkah-langkah, dengan London mungkin melihat aturan Covid-19 terberat di Inggris.

Ketua negosiator Brexit Uni Eropa Michel Barnier mengatakan menyegel pakta perdagangan dengan Inggris masih memungkinkan. Menebar harapan kesepakatan dapat dicapai hanya dalam beberapa hari untuk mencegah keluarnya Inggris yang bergejolak dari blok perdagangan di akhir perjanjian.

Sementara itu, Federal Reserve yang memimpin banyak bank sentral menjatuhkan keputusan kebijakan saat bersidang. Bank of England dan bank sentral Meksiko, Swiss dan Indonesia akan merilis keputusan kebijakan mereka pada hari Kamis, dengan Bank of Japan dan Bank of Russia menyerahkan keputusan mereka pada hari Jumat.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada! Bank Indonesia Temukan 363 Uang Lembar Palsu Beredar di Sini

Waspada! Bank Indonesia Temukan 363 Uang Lembar Palsu Beredar di Sini

Bank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.

Baca Selengkapnya
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Waspada, Iming-iming Pinjol Ilegal Jelang Lebaran

Waspada, Iming-iming Pinjol Ilegal Jelang Lebaran

Potensi perputaran uang saat Lebaran 2024 diprediksi mencapai Rp153,7 triliun.

Baca Selengkapnya
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Prabowo Subianto Sebut Rasio Utang Indonesia Terendah di Dunia, Cek Dulu Datanya

Prabowo Subianto Sebut Rasio Utang Indonesia Terendah di Dunia, Cek Dulu Datanya

Di Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya