Ada Virus Corona, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi di Bawah 5 Persen
Merdeka.com - Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Pieter Abdullah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 di bawah 5 persen. Kondisi ini sudah diprakirakan sejak akhir tahun lalu karena pertumbuhan ekonomi global yang melemah.
Kondisi ini semakin nyata setelah penyebaran virus corona pada Januari lalu. Sepanjang tahun 2020 dia perkiraan pertumbuhan ekonomi akan berada di angka 4,9 persen sampai 5,1 persen.
"Dengan adanya virus corona menegaskan kembali (pertumbuhan ekonomi) kita pasti di bawah 5 persen," kata Pieter di Kantor Core Indonesia, Jalan Tebet Barat Dalam No 76A, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (12/3).
Padahal kondisi ini sudah didorong pemerintah dengan melakukan berbagai stimulus. Alasannya, stimulus yang diberikan sifatnya masih terbatas.
Pieter mengatakan, respon kebijakan dari pemerintah masih dianggap belum terukur. Sehingga dampaknya belum terasa signifikan. Sebab, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sifatnya lebih menahan perlambatan ekonomi.
"Sementara penurunan daya beli semakin besar," ujar Pieter.
Perang Dagang Harga Minyak
Kondisi ini diperburuk dengan perang dagang harga minyak antara Arab Saudi dengan Rusia yang makin memperkeruh suasana. Dua negara besar ini saling meningkatkan produksi dan membuat harga emas hitam tersebut turun drastis.
"Harga akan turun drastis, pemerintah pendapatannya akan lebih turun," ujarnya.
Pieter melanjutkan, perlambatan ekonomi sudah terasa sejak 2015. Pemerintah menghadapi gejolak murahnya harga komoditas. Padahal perekonomian Indonesia bergantung pada ekspor komoditas tersebut.
Selain itu, industri manufaktur juga tumbuh negatif. Kontribusinya kurang dari 5 persen tiap tahunnya. Dibandingkan dengan negara maju, peran dari industri manufaktur sampai 100 persen dan pertumbuhannya 30 persen tiap tahun.
Dia melihat pada tahun 2019, perang dagang Amerika Serikat dan China juga menjadi salah satu faktor mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab partner dagang Indonesia banyak dengan China.
Memasuki 2020, terjadi optimisme dengan melihat perbaikan harga CPO dan nikel. Namun optimisme itu luruh saat virus corona muncul. Sektor andalan Indonesia pariwisata, manufaktur pun ikut terguncang. "Kalau tanpa corona kita bisa gembira," tutup Pieter.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnya