Ada Virus Corona, Pegawai Gojek Donasikan Dana Kenaikan Gaji untuk Mitra Pengemudi
Merdeka.com - Gojek meluncurkan dana bantuan untuk mendukung mitra driver, merchant dan mitra lainnya yang pendapatannya terdampak akibat perlambatan ekonomi karena pandemi virus corona atau COVID-19. Dana bantuan ini dimaksudkan untuk mendukung stabilitas finansial mitra driver sambil mereka menunggu situasi kembali kondusif.
"Ratusan ribu mitra driver dan merchant mengalami penurunan pendapatan seiring dengan berkurangnya mobilitas para pelanggan di masa pandemi ini, mengikuti himbauan untuk bekerja di rumah dan social distancing untuk meminimalisir risiko penularan," ujar Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (24/3).
Dana Bantuan Mitra Gojek (Gojek Partner Support Fund) akan berasal dari 3 sumber. Pertama, Co-CEO dan jajaran manajemen senior Gojek akan mendonasikan 25 persen dari gaji tahunan mereka selama 12 bulan ke depan. Kedua, anggaran kenaikan gaji tahunan seluruh karyawan Gojek akan dialihkan untuk dana bantuan ini. Ketiga, pihak lain juga dapat memberikan donasi, terutama para partner korporat Gojek.
"Dana bantuan ini akan dikelola oleh yayasan yang baru dibentuk, yaitu Yayasan Anak Bangsa Bisa," tutur Andre.
Saat Cicilan Lebih Menakutkan dari Virus Corona
Seorang pengemudi ojek online, Agus (35) terus bekerja mencari nafkah sekalipun telah ada imbauan dari Presiden Joko Widodo untuk menetap di rumah untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19. Sayangnya keinginan bertahan di rumah tak bisa dilakukannya.
"Saya sih maunya libur kak. Enggak kerja dulu sementara, cuma cicilan saya gimana?" kata, Rabu (18/3).
Ayah satu orang anak itu mengatakan, diri tidak khawatir untuk biaya makan selama dua minggu ke depan. Dia dapat menggunakan tabungannya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Akan tetapi tabungan itu tidak cukup untuk membayar kontrakan rumah dan cicilan sepeda motornya.
Setiap bulan, ia harus menyisihkan sedikitnya Rp2.000.000 untuk membayar cicilan dan uang sewa rumah.
"Apa pemerintah mau menanggung cicilan saya?" tanyanya sembari berkelakar.
Setiap pagi, Agus berangkat dari kontrakannya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Tujuannya mangkal di Stasiun Palmerah. Penumpang ramai yang turun di Stasiun Palmerah dan menggunakan jasanya ke tempat kerja.
Dia mengaku sempat khawatir karena dirinya masih mengojek seperti biasa di tengah penyebaran Virus Corona yang merata di Jakarta. Ia juga khawatir penumpang yang diantarkannya mentransmisikan virus pada dirinya.
"Cuma mau bagaimana lagi, tidak ada pilihan meski sekarang ngojek juga sepi," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaSontak saja aksi pengendara mobil yang rela memperlambat kecepatannya itu dibanjiiri pujian warganet.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaAda saja tingkah ibu-ibu yang sukses membuat orang di sekelilingnya geleng kepala.
Baca Selengkapnya