Ada Temuan Rangkap Jabatan di BUMN, Ini Tanggapan Stafsus Erick Thohir
Merdeka.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menanggapi temuan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) terkait 62 direksi dan komisaris BUMN rangkap jabatan di perusahaan non-BUMN. KPPU mengkhawatirkan rangkap jabatan ini akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, hingga kini pihaknya belum menerima data temuan KPPU mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh direksi dan komisaris BUMN.
"Kami belum mendapatkan data dari KPPU, sehingga kalau dikatakan KPPU ada rangkap jabatan direksi atau komisaris dan itu berpotensi melanggar persaingan tidak sehat itu belum kami dapatkan," ujar Arya, Selasa (23/3).
Arya membuka ruang diskusi dengan KPPU mengenai temuan pelanggaran ini. Nantinya Kementerian BUMN juga akan memberikan klarifikasi terkait adanya beberapa komisaris dan direksi yang harus melakukan rangkap jabatan.
"Kami harap KPPU bisa berkomunikasi dengan kami dan bertemu. Sesama lembaga negara, KPPU bisa memberi informasi yang langsung diberikan kepada kami dan sehingga bisa saling klarifikasi," jelasnya.
Dia berharap KPPU dan Kementerian BUMN bisa mempererat kerja sama demi kemajuan perusahaan pelat merah. "Kita berharap KPPU bisa mempererat kerja sama. Kita bisa meluruskan dengan baik kalau ada pelanggaran," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan sebagai bagian dari program restrukturasi BUMN, yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina mendukung Kementerian BUMN yang menggelar kegiatan mudik asyik bersama BUMN 2024.
Baca SelengkapnyaErick menyampaikan, penggabungan ketujuh perusahaan ini merupakan bentuk dari perbaikan tata kelola BUMN Karya.
Baca SelengkapnyaUsulan Penyertaan Modal Negara ini untuk menjamin keberlanjutan program yang digarap perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaBRI kembali menghadirkan Pesta Rakyat Simpedes (PRS) yang dipersembahkan oleh Tabungan BRI Simpedes pada 26-27 Agustus 2023 di Taman Candra Wilwatika, Pandaan.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN berupaya memperbaiki pengelolaan Dapen melalui pooling fund atau dana gabungan.
Baca Selengkapnya2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca Selengkapnya