Ada Ramadan 2019, Inflasi Mei Naik Menjadi 0,68 Persen
Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mencatat inflasi selama bulan Mei 2019 sebesar 0,68 persen, angka ini naik dari April sebesar 0,44 persen. Sementara secara tahun kalender, yakni Januari-Mei adalah sebesar 1,48 persen.
"Sementara inflasi tahun ke tahun adalah 3,32 persen," kata dia di kantornya, Senin (10/6).
Dia menegaskan, inflasi pada bulan Mei di mana pada waktu tersebut adalah momen Ramadan dan Idul Fitri termasuk kategori terkendali. "Target yang dipasang oleh pemerintah adalah 3,5 persen, dengan memperhatikan target ini saya akan simpulkan bahwa inflasi Mei 2019 terkendali," tegasnya.
Dia mengungkapkan, dari 82 kota yang dilakukan pemantauan 81 di antaranya mengalami inflasi. Hanya satu kota yang mengalami deflasi, yaitu Merauke.
"Dari 82 kota yang kita pantau, 81 kota mengalami inflasi, bisa dipahami karena ini bulan Ramadhan. Hanya satu kota yang mengalami deflasi yaitu di Merauke. Merauke deflasi karena penurunan harga berbagai komoditas sayuran dan beras," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaMendag: Inflasi Tahun 2023 Sebesar 2,61 Persen Terendah Sejak Tahun 1999
Kemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca SelengkapnyaJelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaCak Imin ke Pemerintah: Jangan Sampai Beras Naik Tak Terkenadli Jelang Bulan Ramadan
Cak Imin mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca Selengkapnya