Ada Pandemi, Sri Mulyani Minta Laporan Keuangan Tetap Transparan dan Akuntabel
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui penyusunan laporan keuangan kementerian lembaga (LKKL) di tahun 2020 akan menjadi tantangan berat di tengah kondisi pandemi Covid-19. Apalagi, respon kebijakan pemerintah cukup luar biasa melalui perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020.
Dalam APBN tahun ini, refocusing dan realokasi dilakukan dalam rangka memberikan prioritas penanganan bidang kesehatan. Di sisi lain juga diprioritaskan untuk membantu masyarakat di bidang sosial, memperbaiki daya tahan ekonomi dunia usaha, hingga kegiatan korporasi.
"Kita memahami dalam tahun 2020 ini yang nantinya juga akan diaudit oleh BPK pada tahun depan kita menghadapi situasi yang extra ordinary yaitu covid-19 dan kondisi Covid merupakan tantangan kesehatan telah menyebabkan implikasi meluas di bidang sosial ekonomi dan keuangan," kata dia dalam acara Pembukaan Rakernas Akutansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2020, di Jakarta, Selasa (21/9).
Dia mengatakan, penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi adalah program yang luar biasa penting didesain dalam suasana kegentingan yang memaksa. Bahkan Presiden Joko Widodo menekankan kecepatan menjadi sesuatu yang sangat penting, namun pada saat yang sama ditekankan bahwa kecepatan tidak boleh mengkompromikan akuntabilitas transparansi dan pengelolaan yang baik.
Oleh karenanya, dia meminta agar seluruh kementerian lembaga dan pemerintah daerah di dalam melakukan penyesuaian dan peningkatan kecepatan tidak mengabaikan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas. Prinsip tata kelola yang baik, prinsip bahwa suatu saat kita bertanggungjawab terhadap setiap Rupiah yang ada di dalam pengelolaan keuangan negara APBN dan APBD bagi kepentingan dan manfaat masyarakat.
"Kami juga berharap di dalam pengelolaan yang sangat luar biasa ini kita akan tetap menjaga rambu-rambu dari sisi pelaporan keuangan negara," katanya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaTambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaMenPAN Anas: Kenaikan Gaji PNS 8 Persen Cair Bulan Ini, Tak Dirapel ke Februari
KemenPAN-RB tengah menunggu proses terbitnya PP di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Baca SelengkapnyaTabungan Orang Kaya di Atas Rp5 Miliar Turun Drastis, Ketua LPS Mulai Takut
Data LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ungkap Merdeka Finansial Bukan Sekedar Impian Bagi Perempuan
Menteri Bintang mengatakan perempuan adalah kekuatan bangsa yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan.
Baca SelengkapnyaBulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras dalam Menahan Laju Inflasi
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDukung Pemilu 2024 Satu Putaran, Bahlil Ajak Seluruh Masyarakat untuk Mencoblos ke TPS
Ketua TKS Prabowo-Gibran ajak seluruh lapisan masyarakat untuk ke TPS tanggal 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya