Ada Pandemi Corona, BI Optimistis Inflasi 2020 Sesuai Target
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengaku optimistis laju inflasi sampai akhir 2020 akan terkendali sesuai sasaran 3 persen plus minus 1 persen. Inflasi terkendali tersebut mencerminkan permintaan dalam ekonomi masih lebih rendah dari kapasitas produksi.
"Situasi sekarang ekonomi sedang mengalami dampak pandemi, makanya saya katakan kami yakin inflasi masih terkendali sasaran tiga persen plus minus satu persen. Apalagi bulan lalu inflasi di bawah dua persen (1,98 persen) dan karena weekday month bahwa tekanan inflasi rendah," ujarnya saat video conference di Jakarta, Senin (6/7).
Dia mengatakan, ke depan pihaknya akan terus melakukan koordinasi yang erat dengan pemerintah pusat maupun daerah. Hal itu diharapkan agar inflasi dapat dikendalikan dan ditekan sesuai dengan target pemerintah dan BI.
Virus Corona Timbulkan Ancaman Inflasi dan Banjir Impor
Sebelumnya, Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, menyebut salah satu cara untuk memulihkan perekonomian di Tanah Air yakni melalui penguatan dari sisi rantai pasok. Sebab, pandemi Covid-19, menurutnya berdampak pada pemutusan permintaan dan penawaran.
"Perekonomian itu sebenarnya adalah kartu domino dari rantai pasokan jadi tidak bisa dengan membangkitkan sebagian jadi harus semuanya dibangkitkan inilah yang menimbulkan komplikasi. Kenapa kemudian timbul semacam prediksi kira-kira pemulihannya akan lebih lama 2021," kata dia dalam diskusi di Jakarta, Jumat (3/7).
Dia mengatakan yang sering dilupakan bahwa perekonomian itu sebenernya pertemuan antara produksi dan permintaan. Di mana, keduanya tengah hancur akibat dampak Covid-19 ini. "Ini sebenarnya adalah suatu peringatan bagi kita kalau rantai pasokan tidak dijaga," kata dia.
Dia menambahkan, jika rantai pasok tidak terjaga, maka akan ada dua kemungkinan buruk dirasakan oleh suatu negara termasuk Indonesia. Pertama yakni ada permintaan namun barang tidak ada, maka akan menyebabkan inflasi naik. Kedua bisa menjaga inflasi, namun harus melakukan impor.
"Inilah yang nanti harus kita waspadai di akhir-akhir tahun 2020 jadi ini memerlukan suatu kebijakan untuk memperbaiki kerusakan pada rantai pasokan," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaSalah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaDia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca Selengkapnya