Ada Monopoli di Bisnis Pelumas Matikan Pengusaha Kecil
Merdeka.com - Ketua Dewan Penasehat Perhimpunan Distributor, Importir, dan Produsen Pelumas Indonesia (PERDIPPI), Paul Toar, meminta masyarakat aktif mengawal lanjutan persidangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) atas dugaan tindak monopoli minyak pelumas oleh PT Astra Honda Motor (AHM). Sebab, praktik monopoli dinilai merugikan perekonomian nasional dan konsumen.
"Masyarakat harus mengawal kelanjutan dugaan praktik monopoli oleh salah satu perusahaan raksasa otomotif (AHM). Praktik monopoli ini sangat merugikan konsumen dan pengembangan ekonomi nasional," ujar dia dalam webinar bertajuk 'Dugaan Praktik Monopoli dalam Bisnis Pelumas dan Perlindungan Konsumen' Kamis (3/9).
Paul mengatakan bahwa di dalam dunia usaha pelumas, kebanyakan diisi oleh para pelaku usaha berskala kecil. Sehingga praktik monopoli sangat merugikan pengembangan sektor usaha pelumas. "Ini ujungnya juga akan berdampak pada pengembangan ekonomi nasional," jelasnya.
Selain itu, praktik monopoli di sektor usaha pelumas juga akan merugikan konsumen. Di mana konsumen akan kehilangan hak memilihnya dan menanggung biaya pelumas yang tinggi.
"Kan konsumen kehilangan hak memilihnya. Selain itu konsumen juga harus menanggung harga yang tinggi. Sebab, mereka tidak bisa memilih menggunakan pelumas dengan kualitas sama dengan harga yang lebih murah," paparnya.
Oleh karena itu, dia mengimbau keterlibatan masyarakat untuk mengawal proses persidangan lanjutan dugaan praktik monopoli yang digelar oleh KPPU. Pun, keterlibatan masyarakat juga diharapkan dapat memangkas doktrin yang selama ini ditanamkan oleh perusahaan yang diduga kerap melakukan praktik monopoli.
"Pemegang merek kendaraan seperti itu, telah membentuk mindset masyarakat. Kalau kendaraannya merek A, maka Oli yang harus dipakai adalah merek A. Namun, kalau kendaraan merek B, olinya juga harus merek B. Jika tidak, maka garansi akan hilang," tukasnya.
Monopoli Rugikan Konsumen
Hal senada juga diungkapkan, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi. Menurut dia, praktik monopoli dapat menciptakan persaingan usaha yang tidak sehat.
Kemudian, praktik monopoli juga dinilai merugikan merugikan konsumen dan kepentingan pelaku usaha di sektor pelumas. "Karena seperti yang disebutkan Pak Paul tadi, praktik monopoli ini akan mengancam kelangsungan usaha kecil," ucapnya.
Sehingga masyarakat diminta untuk aktif mengawal lanjutan persidangan dugaan praktik monopoli pelumas oleh AHM. Salah satunya, untuk memperkuat hak konsumen untuk memilih barang dan jasa sebagaimana dijamin oleh Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
"Praktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat sangat merugikan konsumen. Padahal konsumen berhak untuk memperoleh harga yang lebih wajar dan terjangkau," terangnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pedagang konveksi di Pasar Tanah Abang dan PD Jaya Pasar Senen Jakarta mengalami penurunan penjualan produk alat kampanye.
Baca SelengkapnyaKonsep hidup ramah lingkungan yang meminimalisir penggunaan kemasan plastik membuat aneka kerajinan anyaman bambu semakin diminati konsumen.
Baca SelengkapnyaPemprov Kaltim terus berupaya memacu peningkatan dan pengembangan produksi komoditas pisang di daerah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 2017 memaparkan bahwa asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Baca SelengkapnyaAsas pemilu adalah pedoman yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan pemilihan umum. Keenam asas pemilu ini dikenal juga dengan akronim Luber Jurdil.
Baca SelengkapnyaIdenya berawal saat melihat banyak pepaya terbuang sia-sia.
Baca SelengkapnyaYogyakarta menjadi provinsi dengan tingkat hidup paling tinggi. Dibuktinya dengan banyaknya lansia yang masih hidup bahagia di provinsi ini.
Baca SelengkapnyaEH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.
Baca SelengkapnyaKecintaannya terhadap buah lokal terganggu saat mengetahui banyak buah impor justru mendominasi pasar Indonesia.
Baca Selengkapnya