Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada Larangan Mudik, Pedagang Kecil di Jalur Pantura Menjerit

Ada Larangan Mudik, Pedagang Kecil di Jalur Pantura Menjerit Pedagang oleh-oleh jalur Pantura. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah resmi melarang pelaksanaan mudik hari raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, sejak Jumat (24/4). Keputusan ini diambil sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau covid-19 di Tanah Air yang kian masif.

Kendati demikian, aturan larangan mudik juga ikut memutus pendapatan harian pedagang musiman yang kerap muncul saat pelaksanaan mudik lebaran berlangsung di jalur mudik pantai utara Jawa (Pantura) wilayah Kabupaten Cirebon. Lantaran jumlah pemudik yang sepi melintasi jalur favorit menuju sejumlah daerah di provinsi Jawa Tengah dan seterusnya.

"Ya mudik ini kan musimnya kita mencari rezeki. Kalau dilarang, otomatis pendapatan kita hilang, terus mau makan apa?," kata Sarmini seorang pedagang musiman saat dikonfirmasi Merdeka.com, Senin (27/4).

Dia mengatakan, sebagai pedagang musiman yang hanya menyediakan berbagai makanan sederhana seperti, mie intan, roti, aneka gorengan dan minuman ringan, mudik lebaran merupakan momen emas untuk meraup rupiah. Sebab banyak kaum urban yang melakukan perjalanan jauh menuju kampung halaman akan memanfaatkan warung musiman sebagai tempat beristirahat untuk mengembalikan energi tubuh yang terkuras.

Tentunya perputaran uang di bisnis ini sangat menjanjikan. Bahkan dalam sehari Sarmini bisa mengantongi omzet minimal Rp700.000 dan akan semakin meningkat saat mendekati puncak musim mudik lebaran yang bisa mencapai Rp2.000.000.

"Sekarang boro-boro kita untung. Cari Rp100 ribu juga susahnya setengah mati," imbuh dia.

Pemasukan dari Warga Lokal

Sarmini kini hanya mengandalkan pemasukan dari warga lokal yang melintas di jalur pantura untuk menutupi modal sewa tempat usaha yang harus dibayarkan ke pemilik tanah sebesar Rp2.000.000 per bulan.

Lebih jauh ia menyebutkan jika kondisi ini terus berlanjut sampai tujuh hari ke depan, dapat dipastikan usahanya akan gulung tikar. Musababnya pemasukan harian tak mampu lagi menutupi biaya hidup keluarganya yang kian membengkak.

Oleh karenanya uluran bantuan pemerintah sangat diperlukan bagi pedagang musiman yang mayoritas berprofesi sebagai pekerja harian lepas ditengah kesulitan ekonomi akibat wabah virus corona. "Ya sekarang kita ga ada pendapatan, BLT maupun sembako pun belum diterima," keluh dia.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak

Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.

Baca Selengkapnya
Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang
Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang

Rata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.

Baca Selengkapnya
Padat, Pemudik Mengantre di Pelabuhan Merak Hingga Satu Jam
Padat, Pemudik Mengantre di Pelabuhan Merak Hingga Satu Jam

Jasa Marga Juga memprediksi puncak arus mudik lebaran 2024 akan jatuh pada 6 April 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kelakuan Kurang Ajar Pengemis di Bandung, Tak Diberi Uang Mobil Orang Diludahi
Kelakuan Kurang Ajar Pengemis di Bandung, Tak Diberi Uang Mobil Orang Diludahi

Parah! Aksi tak terpuji dilakukan oleh seorang pengemis asal Bandung yang meludahi mobil milik seorang pengendara lantaran tak dikasih uang.

Baca Selengkapnya
Siap Sambut Lebaran, Intip Momen Inul Daratista Berbagi Bingkisan saat Mudik
Siap Sambut Lebaran, Intip Momen Inul Daratista Berbagi Bingkisan saat Mudik

Inul Daratista baru saja mudik ke kampung halamannya di Pasuruan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat
Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat

Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya
Intip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan
Intip Kesibukan Penjahit Permak Pakaian di Pinggir Jalan Tulungagung Jelang Lebaran, Kewalahan hingga Tolak Pelanggan

Pengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.

Baca Selengkapnya
Simak Cara Agar Tak Kehabisan Saldo e-Toll Saat Mudik ke Kampung Halaman
Simak Cara Agar Tak Kehabisan Saldo e-Toll Saat Mudik ke Kampung Halaman

Simak cara agar tidak kehabisan saldo e-toll dalam perjalanan mudik lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Pengakuan Pembunuh Pedagang Semangka di Kramat Jati: Murka Korban Tak Nikahi Istrinya
Pengakuan Pembunuh Pedagang Semangka di Kramat Jati: Murka Korban Tak Nikahi Istrinya

DJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.

Baca Selengkapnya