Ada Konflik Reklamasi, Pelabuhan Benoa Dipastikan Beroperasi Normal
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, Pelabuhan Benoa di Denpasar Bali masih tetap beroprasi normal. Meski sempat, diwarnai masalah reklamasi di kawasan tersebut namun pelabuhan tersebut tetap melayani perjalanan.
"Jadi pelabuhannya jalan, enggak ada masalah. Kemarin memang ada yang salah juga ini kan masalah kesepakatan yang lalu. Membuang hasil pendalaman untuk cruise terminal itu tidak dilakukan secara proper jadi gubernur (Bali) marah ya pantes lah," kata dia saat ditemui di DPR RI, Jakarta, Senin (9/9)
Luhut mengatakan wilayah pengerukan di sekitar kawasan pelabuhan tidak bisa dicampur adukan dengan Pelabuhan Benoa. Sebab, reklamasi yang dilakukan di wilayah tersebut adalah urusan lain, sehingga tidak berdampak pada pengoperasian pelabuhan tersebut.
"Tapi kalau ini sudah kita sepakati untuk masuk cruise, ini cruise terminal di mana selama inu curise itu berlabuh 2 mile dari tengah laut itu menimbulkan kerepotan sehingga orang malas datang ke Bali," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko) mengakui adanya permasalahan proyek reklamasi di pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim, Ridwan Djamaluddin menjelaskan, permasalahan krusial tersebut adalah lintasan dari material pengerukan pelabuhan yang yang menimbulkan dampak berupa penyebaran sedimen ke luar area dumping site 2.
Hal ini mengakibatkan matinya tanaman mangrove di sekitar kawasan tersebut. "Kita sadari ada masalah itu. Pemerintah memberikan perhatian yang sangat besar untuk menyeimbangkan antara pembangunan, kepentingan masyarakat lokal dan lingkungan," kata Ridwan saat menggelar konferensi pers di Jaya Sabha, Denpasar, Bali, Sabtu (7/9).
"Untuk itu kami sejak dua Minggu yang lalu sudah datang ke sini. Sudah mengadakan rapat koordinasi di Jakarta, dan dihadiri semua pihak yang terkait termasuk Pemerintah Provinsi Bali, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN dan tentunya dari Kemenko Maritim," tambah Ridwan.
Ridwan juga menjelaskan, untuk hasil keputusan rapat koordinasi tersebut, dari Pelindo III menyepakati tidak akan melanjutkan perluasan penumpukan material di kawasan Pelabuhan Benoa Bali.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peta Wisata Bali yang Indah dan Menakjubkan, Cocok Jadi Pilihan Libur Akhir Pekan
Peta wisata Bali dapat menjadi penuntun Anda saat hendak berlibur ke sana bersama keluarga, sahabat, ataupun sendirian.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran, Desa Wisata Penglipuran Bali Dikunjungi 6.000 Orang per Hari
Hari normal, desa Penglipuran di Bali dikunjungi 2.000-3.000 orang per hari . Saat Lebaran, mencapai 6.000 orang per hari.
Baca SelengkapnyaViral Turis Jalan Kaki ke Bandara Bali Akibat Macet Parah, Ini Penjelasan Petugas
Petugas menyebutkan, terkait adanya kemacetan di jalur menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai terus memonitor kecepatan in-out kendaraan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata Butuh Waktu 15 Tahun Bikin 5 Destinasi Wisata Setara Bali
Dengan adanya 5 destinasi wisata tersebut, baik wisatawan domestik maupun mancanegara tidak lagi terfokus ke Bali sebagai tempat berlibur.
Baca SelengkapnyaNusa Penida, Pulau Kecil di Pinggir Bali yang Punya Banyak Keindahan Alam
Nusa Penida benar-benar menawarkan keindahan alam yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaPariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024
Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBank BPD Bali Ungkap Kesiapan Penyelenggaraan Pungutan Wisatawan Asing
BPD Bali memiliki peran strategis karena ditunjuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sebagai bank persepsi.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Penyebab Macet di Tasik Hingga Kendaraan Tak Bergerak Berjam-jam Semalam
Kendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca SelengkapnyaPengusaha Khawatir Kebijakan Bali Pungut Rp150.000 ke Turis Asing Ditiru Provinsi Lain
Alasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca Selengkapnya