Merdeka.com - Maraknya berbagai jenis investasi membuat masyarakat harus makin hati-hati dalam menentukan jenis investasi. Tak terkecuali di bidang asuransi.

Untuk menghindari jebakan investasi bodong, termasuk di sektor asuransi, Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim berbagi tips cara berinvestasi di sektor asuransi.

"Pada dasarnya sebenarnya semuanya perusahaan asuransi baik, namun memang harus teliti sebelum membeli," kata Hendrisman di Kantor Pusat AAJI di The Plaza Office Tower, Jakarta, Jumat (27/9).

Langkah pertama yang harus dilakukan calon pembeli polis adalah mengetahui secara rinci mengenai hak dan kewajiban pemegang polis dan perusahaan asuransi. Informasi ini bisa didapat dari agen penjual polis asuransi.

"Yang jadi masalah ini pada waktu beli polis harus tanya ke agen dulu pertama, apa hak kita sebagai pembeli dan kewajiban penjual," ungkap Hendrisman.

Calon pemegang polis juga harus mengetahui secara rinci apa saja yang dilindungi atau tidak dilindungi oleh perusahaan asuransi.

"Tanyakan akan dapat cover apa saja? Apa kewajiban kami, kewajiban perusahaan asuransi, klaim nggak dibayar kalau apa sehingga clear sehingga pada waktu terjadi klaim nggak bingung," kata Hendrisman.

Selain itu, calon pemegang polis disarankan untuk memilih produk atau perusahaan asuransi yang sudah terjamin keamanannya dan dipercaya.

"Setiap tahun itu ada perusahaan asuransi ikut ada award-award itu yang punya award-award itu ya relatif baik walaupun award itu tidak menjamin sepenuhnya," imbuh Hendrisman.

Kemampuan perusahaan asuransi untuk membayar klaim juga perlu diperhatikan. Jika sebuah perusahaan asuransi sudah berani menjual produk-produknya, itu artinya perusahaan tersebut sudah siap membayar klaim asuransi.

"Si pembeli harus tahu, dia harus tanya sampai tuntas ke agennya, itu pun tidak otomatis menghilangkan dispute," papar Hendrisman.