Enam pernyataan Jero Wacik yang nyeleneh dan kontroversial
Merdeka.com - Pernyataan yang terlontar dari seorang pejabat memang mengundang perhatian. Ada yang bernada positif, ada pula pernyataan nyeleneh yang akhirnya menjadi kontroversi di masyarakat. Tentunya, masing-masing dengan gaya bicaranya yang khas.
Beberapa pejabat negara pernah terbelit pernyataannya sendiri yang menimbulkan kontroversi. Seperti yang terjadi pada Ketua DPR Marzuki Alie terkait pernyataannya mengenai bibit korupsi yang lahir dari kampus ternama. Walaupun akhirnya diklarifikasi lagi oleh Marzuki.
Atau pernyataan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengenai adanya upaya pemalakan dari anggota DPR kepada perusahaan BUMN. Pernyataan tersebut menjadi kontroversial karena membuat kuping anggota DPR panas. Pernyataan Dahlan juga jadi perbincangan di masyarakat.
Kali ini, adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik yang tengah mendapat sorotan setelah pernyataannya yang dinilai merendahkan profesi jurnalis.Di depan forum resmi dengan karyawan eks BP Migas yang kini menjadi SKSP Migas, Jero secara tidak langsung menyarankan anak buahnya untuk menyogok wartawan dengan iming-iming hadiah atau perlakuan khusus.
Bukan kali ini saja, merdeka.com mencatat beberapa pernyataan Menteri Jero yang nyeleneh hingga yang kontroversial. Berikut 6 pernyataan Jero Wacik yang nyeleneh dan kontroversial.
Siap didemo
Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sempat mendorong aksi unjuk rasa besar-besaran oleh berbagai elemen masyarakat.
Saat itu, Menteri ESDM Jero Wacik mengaku rela didemo jika masyarakat tidak terima dengan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi mulai 1 April lalu.
"Wajar kalau ada demo kalau BBM mau dinaikkan, bahkan di seluruh dunia juga begitu. Bahkan bisa jadi pertanyaan kalau tidak demo," ujar Jero saat ditemui di gedung DPR, Selasa (13/3)
Namun, Jero mengimbau demo jangan disertai dengan aksi anarkis. "Saya mengharapkan penyampaian aspirasinya disampaikan dengan baik, tidak anarkis. Karena kalau anarkis mundur negara kita, rusak pembangunan kita yang sudah kita bangun dengan susah payah," kata dia.
Sungkan menolak ajakan foto gadis seksi
Awal Maret lalu, Harian Rakyat Merdeka menampilkan tiga menteri berpose bersama 10 wanita seksi. Mereka adalah Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menteri ESDM Jero Wacik dan Menteri PDT Helmy Faisal Zaini. ketiganya menghadiri acara golf para bos untuk mensosialisasikan program keselamatan, keamanan dan kesehatan kerja (K3).
Usai bermain golf, ketiganya sempat berpose di depan banner sponsor perusahaan. Tak lupa 10 gadis cantik yang mengenakan rok jeans mini dan berkaos biru ketat tanpa lengan mendampingi para menteri itu.
Menteri ESDM Jero Wacik disentil gara-gara berfoto bersama 10 gadis seksi. Apa tanggapan Jero Wacik? Dia mengaku tidak enak jika menampik permintaan foto bersama para wanita seksi.
"Kalau ada sekelompok anak muda terus saya tidak mau apa itu baik? Kan itu menunjukkan mereka hormat sama menterinya. Kebetulan gadis-gadis cantik, jadi negatif. Kemarin ada mahasiswi anak Unpad. Itu kan tanda kita dekat," ujar Jero di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/3).
Jero mengaku seusai main Golf di Halim, Jakarta Timur, banyak orang minta berfoto bersama dia. Selain para petinggi perusahaan, pengisi acara pun diklaim berebut ingin berfoto dengannya.
"Itu kan ada pertandingan, terus saya begitu mau main diminta direksi perusahaan K3 untuk berfoto saya ikut. Sesudah itu EO-nya banyak remaja dan juga panitia 'pak foto pak foto' ya foto. Mungkin kalau diliat dari angle berbeda ya salah. Mungkin kalau saya lewat ada orang sepanjang itu hanya berfoto dan kita main," bebernya.
Salahkan wartawan
Sebagai salah satu dewan penasehat Partai Demokrat Jero Wacik angkat bicara mengenai hasil riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menggambarkan merosotnya suara partai Demokrat. Hasil survei tersebut menyebutkan bahwa, suara Partai Demokrat tinggal bersisa 13,7 persen dari hasil pemilu 2009 sebesar 21 persen.
Jero menyebutkan, salah satu penyebabnya adalah terjeratnya beberapa kader partai dalam kasus hukum, mulai yang sudah memasuki proses penyelidikan, peradilan hingga vonis, Satu dua ada yg kena kasus hukum. Dalam pandangannya, yang menjadi penyebab terbesar menurunnya survei Partai Demokrat adalah pemberitaan yang beredar di masyarakat.
Jero menyayangkan gencarnya pemberitaan mengenai kader partainya yang terjerat kasus hukum. "Penyebab terbesar adalah beritanya, kasus satu diberitakan berpuluh-puluh kali menyebabkan persepsi masyarakat survei turun. Jangan terus sengaja dipolemikkan," ujar Jero Wacik.
Hidup jadi pejabat seram
Saat rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR, Menteri ESDM Jero wacik sempat curhat agar pemerintah dan DPR selalu melihat ke depan. Pernyataan itu terlontar ketika rapat pembahasan temuan BPK tentang inefisiensi dalam tubuh PT PLN tahun 2009-2010.
"Hasil temuan BPK ini dilaporkan 16 September 2011. Saya jadi Menteri ESDM 29 September 2011. Ada dua sisi yang harus kita jernihkan berpikir. Apakah kita larut kepada masa lalu, apakah kita akan konsentrasi fokus ke masa depan? Saya lebih mengajak agar kita lebih banyak bicara ke masa depan," ungkap Jero dalam rapat di Jakarta, Selasa (13/11).
Lebih lanjut Jero menyayangkan jika pemanggilan yang dilakukan DPR menyangkut urusan yang telah lama terjadi. Menurut Jero, ini sangat menakutkan karena dia mengandaikan ketika sudah tidak jadi menteri tetap dipanggil DPR.
"Saya tidak mau nanti tiba-tiba diundang DPR sebagai Jero Wacik (bukan menteri). Betapa seramnya hidup sebagai pejabat," jelasnya.
Jadi DPR seperti di surga
Saat rapat pembahasan inefisiensi dalam tubuh PLN sebesar Rp 37 triliun, Menteri ESDM Jero Wacik membela koleganya di kabinet yaitu Dahlan Iskan yang dalam rapat itu posisinya sebagai mantan Dirut PLN. Menurutnya, tidak mudah menjadi Direktur Utama PLN. Alasannya, Dirut PLN memiliki banyak sekali pekerjaan.
Seolah tidak terima koleganya dalam kabinet yakni Menteri BUMN Dahlan Iskan diserang pelbagai pertanyaan dan sindirian, kini giliran Jero menyindir kerjaan anggota DPR yang hanya 'memecut' pemerintah untuk terus bekerja.
"Kalau saya jadi DPR saya juga begitu, ini kenapa begitu, ini kenapa begini. Kaya yang di surga gitu ya jadi DPR. Tapi dengan dipanas-panasin, saya jadi kerja," ucap Jero Wacik.
Kasih wartawan hadiah dan ajak makan siang
Pernyataan kontroversial Menteri ESDM Jero Wacik yang terbaru terlontar di forum resmi saat Jero Wacik bertemu dengan pejabat Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKSP Migas).
Saat itu, tanpa ragu, Jero menyarankan anak buahnya untuk tak segan-segan memberi hadiah atau mengajak makan siang wartawan demi menjelaskan posisi SKSP Migas yang sejelas-jelasnya.
"Wartawan harus diajak bergerak, diajak menerangkan baik-baik. Wartawan itu kan apa yang didengar, itu yang ditulis. Kalau terus nggak dengar apa-apa, dia nggak nulis apa-apa. Dipengaruhi oleh orang-orang lain itu yang ditulis. Kacau sudah. Kita yang kacau. Tetapi kalau diterangkan sama wartawan, ajak makan siang wartawannya, sekali belum mengerti, dua kali, dua kali belum ngerti, lima kali, lima kali belum ngerti 10 kali. Sampai dia ngerti betul," ujar Jero, Senin (19/11).
Dalam penjelasan tersebut, hadir juga petinggi-petinggi Kementerian ESDM yaitu Wakil Menteri Rudi Rubiandini, Dirjen Migas Evita Legowo, Wakil SKSP Migas Johanes Widjonarko dam 1.200 karyawan eks BP Migas lain.
Setelah itu, Jero juga menyarankan untuk memberikan hadiah bagi wartawan yang memuat berita dengan benar. "Begitu dimuat, periksa muatannya, sudah benar belum. Kalau mau kasih hadiah, kasih hadiah. Kalau nggak mau kasih hadiah nggak apa-apa, tetapi kebangetan. Masa, segede BP Migas nggak pernah mau kasih hadiah. Salah juga. Wartawan kan rakyat, jadi harus pro rakyat," ujar Jero.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menilai pernyataan Jero Wacik telah melecehkan profesi jurnalis. Terlebih, pernyataan itu keluar dari mulut pejabat negara. AJI melihat, pernyataan Jero Wacik memperlihatkan bahwa dirinya adalah pejabat yang berpikir pemerintah bisa mengontrol pers dan wartawan seperti pada zaman Orde Baru. Jero pun diminta segera memperbaiki apa yang sudah diucapkan.
Jero akhirnya meminta maaf atas pernyataannya. "Saya senang kepada wartawan. Kalau ada yang salah tangkap, saya minta maaf. Saya bilang SKSP Migas, kan harus pro rakyat, wartawan itu kan juga rakyat. Saya minta maaf, saya tidak ada niat lecehkan wartawan," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan
Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan
Baca SelengkapnyaEros Djarot Kritisi Sikap Jokowi Terkait Pencalonan Gibran di Pemilu 2024
Eros Djarot menilai sikap Jokowi terkait pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo melawan hukum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wajah Eks Wakapolri ini Disebut Mirip Presiden Erdogan, Sosoknya Pernah Mau Tempeleng Jenderal Bintang 2
Sosok eks Wakapolri ini mencuri perhatian netizen. Sebab, wajah sang jenderal dinilai mirip dengan Erdogan.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres
Kritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca SelengkapnyaBeda Gaji PNS dan PNS 'Part Time', Lebih Besar Mana?
Mana lebih besar antara gaji PNS dan gaji PPPK atau biasa disebut PNS 'part time'
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Pemakzulan Jokowi: Sampaikan Mimpi Politik Sah-sah Saja
"Dalam negara demokrasi, menyampaikan pendapat, kritik atau bahkan punya 'mimpi-mimpi politik' adalah sah-sah saja," kata Ari
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Beri Wejangan Khusus ke Gibran Jelang Debat Cawapres
Jokowi mengatakan Gibran hanya tinggal mengikuti debat saja.
Baca Selengkapnya