5.577 Lampu tenaga surya akan dibagikan di NTT tahun ini
Merdeka.com - Warga di Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mendapatkan bantuan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE). Bantuan ini secara simbolis diberikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kepada Bupati Flores Timur dan perwakilan warga setempat.
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM mencatat sebanyak 5.577 kepala keluarga di 39 desa di NTT yang akan mendapatkan LTSHE pada tahun ini. Hal tersebut termasuk Kabupaten Flores Timur yang mendapat 744 unit LTSHE.
Untuk itu, pemerintah daerah dapat menyampaikan usulan pemasangan LTSHE bagi masyarakat yang terhitung masih dalam kondisi gelap gulita dan luput dari pendataan. Hal ini dikutip laman resmi Kementerian ESDM, Senin (2/4).
Sementara itu, Kementerian ESDM akan terus berupaya menerangi wilayah Indonesia terutama pada desa-desa yang belum berlistrik. Seperti dengan membagikan LTHSE kepada masyarakat di daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal), sebagai langkah untuk mewujudkan energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selain LTSHE, Provinsi NTT juga menjadi target program sumur bor air tanah mengingat beberapa wilayahnya termasuk daerah sulit air. Hingga 2017 telah dibangun 90 titik sumur air bor, dan pada tahun 2018 akan dibor 2 titik lagi di Kelurahan Weri dan Kelurahan Sarotari, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), diketahui terdapat 20 desa yang saat ini masih dalam kondisi gelap gulita. Dari 20 desa tersebut, sebanyak 12 desa sudah dan akan dilistriki oleh PT PLN dan untuk sisanya yakni 8 desa akan menjadi prioritas Kementerian ESDM untuk mendapatkan bantuan LTSHE.
Sebelumnya, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Boni menyebut bahwa sekitar 20 hingga 30 persen desa di wilayahnya belum terlistriki hingga saat ini.
"Masih banyak yang belum terlistriki, 20-30 persen yang belum terlistriki," ungkapnya di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (24/1).
Dia menjelaskan, sebagian besar listrik di NTT dipasok oleh PLN, padahal menurut dia, wilayahnya sangat kaya dengan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT). "Banyak dari PLN, beberapa dari EBT yang bisa mendukung. PLN punya program desa berlistrik. EBT ini kan baru beberapa tahun yang bisa dikembangkan," kata dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaHadi Tjahjanto menyerahkan sertipikat hasil dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) secara ngariung bersama warga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaIstalasi itu dibangun di sebuah rumah tua berusia 200 tahun
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
Baca SelengkapnyaPemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaArifin juga angkat suara terkait wacana Kementerian Perindustrian yang akan membatasi penggunaan kendaraan listrik yang menggunakan baterai berbasis LFP.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengatakan bahwa sertipikat tanah merupakan bukti kepemilikan hak atas tanah.
Baca Selengkapnya