5 Tips Ampuh Memulai Investasi untuk Pemula
Merdeka.com - Keraguan kerap menjadi penghalang seseorang untuk memulai berinvestasi. Apakah uang saya akan aman? Bagaimana menghitung keuntungan nanti? Instrumen investasi apa yang baik? Beberapa menganggap jika naik turunnya pasar saham sebagai ketidakpastian. Hal ini pun membuat banyak orang takut untuk melakukan investasi.
Apalagi, kinerja saham Agustus 2019 merosot. Ditambah isu resesi pada 2020 mendatang. Ahli finansial, Jacquette Timmons, mengatakan jika ketidakpastian dan kurangnya kontrol atas kinerja pasar menjadi penyebab utama seseorang takut untuk melakukan investasi.
Kendati demikian, dirinya membagikan beberapa tips untuk membantu seseorang mengatasi ketakutannya dalam berinvestasi. Berikut tips cerdas investasi agar terhindar dari naik turunnya saham seperti dilansir dari CNBC.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko saham? Riset dengan Baik Biar Nggak Terjebak Perlu dipahami kalau nggak ada saham yang performanya selalu baik sepanjang waktu. Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Bagaimana cara memulai investasi? Bagi para investor pemula sebaiknya tidak langsung membeli produk investasi tanpa mengetahui profil risiko. Profil risiko investor umumnya terbagi menjadi tiga, yaitu resiko rendah, sedang, dan tinggi.
-
Bagaimana cara mengelola investasi? Evaluasi kembali portofolio investasi Anda dengan mempertimbangkan resiko dan potensi keuntungan. Konsultasikan dengan penasihat keuangan jika perlu untuk mengatur ulang strategi investasi yang lebih aman selama periode ketidakpastian ekonomi.
-
Apa dampak sentimen negatif pada saham? Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang. Mereka mungkin sesegera mungkin menjual sahamnya. Dengan pasokan saham berlebih, harga yang ditawarkan otomatis akan turun.
-
Apa yang perlu diperhatikan sebelum beli saham? Meski demikian, terdapat hal-hal yang perlu kita perhatikan sebelum membeli saham agar menghindari kerugian. Antara lain adalah profil dan tingkat likuiditas perusahaan, fluktuasi di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tren market, Return of Equity (ROE) atau laba dari investasi pemegang saham di perusahaan tersebut, sales atau penjualan, dan Earning per Share (EPS) Growth.
-
Kenapa perlu belajar investasi? Layaknya hal dasar, bagi para investor pemula sebaiknya menggali informasi dan belajar cara berinvestasi yang paling cocok dengan tujuan dan profil risiko Anda. Misalnya, biasakan diri untuk membaca berita seputar topik ekonomi agar mulai terbiasa dan akhirnya memahami bagaimana investasi yang sesuai dengan kebutuhan.
1. Miliki Aturan dan Sistem
Untuk terhindar dari rasa khawatir akan ketidakpastian dan kurangnya kontrol di pasar saham, Anda harus memiliki beberapa aturan dan sistem dalam berinvestasi.
"Agar Anda memiliki kepastian dan kendali, Anda harus memiliki sistem dan aturan untuk berinvestasi," ucap Timmons.
Pertama, Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai jenis saham apa yang ingin dibeli. Setelah Anda sudah memutuskan untuk membeli saham tersebut, Anda juga harus bisa mengevaluasi kinerja sahamnya.
Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem saham ini triwulan, tahunan, atau kerangka waktu lainnya. Timmons juga menjelaskan ketika Anda menjual saham, pastikan menjualnya karena kinerja perusahaan, bukan karena kinerja pasar sahamnya.
2. Memiliki Portofolio yang Seimbang
Memiliki stok portofolio menjadi kunci penting dalam menghindari gejolak di pasar saham. Portofolio ini akan berfungsi sebagai cadangan Anda ketika pasar saham sedang bergejolak.Dalam aturan praktis investasi yang lama, Anda harus memiliki portofolio dengan nilai 60 persen di pasar saham dan 40 persen di dalam obligasi. Namun, kebijakan ini tergantung dari setiap individu. Anda dapat menyesuaikannya sesuai dengan situasi dan kebutuhan masing-masing.
3. Sabar
Rahasia dalam melakukan investasi adalah menunggu. Hal ini dilakukan agar Anda tidak tergesa-gesa. Harapannya adalah Anda akan mendapatkan saham di perusahaan yang tepat dengan harga yang tepat. Selain itu, Anda juga harus menganggap bahwa investasi adalah praktik untuk pengalaman diri sendiri.
4. Disiplin Menyisihkan Penghasilan Anda
Agar bisa melakukan investasi, Anda harus berani menyisihkan uang penghasilan Anda. Sangat disarankan untuk meyisihkan 5 sampai 10 persen setiap tahunnya. Hal ini agar bisa melakukan investasi, menyimpan dana untuk keadaan darurat atau pensiun.
5. Samakan Visi Anda dan Emiten Pilihan
Saat akan membeli saham di suatu perusahaan, Anda harus menyesuaikan dengan visi diri sendiri terlebih dahulu. Pilih perusahaan yang memiliki nilai yang menurut Anda baik sebelum Anda melakukan investasi di perusahaan tersebut.Jika Anda memilih perusahaan yang memiliki tujuan lebih dari sekadar menghasilkan uang, perusahaan tersebut cenderung melakukan sesuatu yang lebih baik untuk jangka waktu yang panjang.
Reporter Magang: Rhandana Kamilia
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tips memulai investasi bagi pemula agar tidak rugi.
Baca SelengkapnyaTentukan pilihan Anda sesegera mungkin, dan tanamkan keberanian Anda untuk memulai investasi pertama kali.
Baca SelengkapnyaAda untung dan ruginya jika memilih investasi untuk dana pensiun tersebut
Baca SelengkapnyaInvestasi di pasar finansial pun kini sudah sangat terjangkau dan mudah
Baca SelengkapnyaDia mencontohkan sifat orang yang tidak cocok untuk menjadi trader yaitu panik saat melihat aset turun karena terlalu khawatir.
Baca SelengkapnyaReksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang populer.
Baca SelengkapnyaBerikut ini beberapa alternatif investasi yang relatif aman saat Rupiah anjlok.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani meminta para investor untuk tidak gampang tergiur penawaran investasi dengan keuntungan yang terlampau tinggi dan berwajah malaikat.
Baca SelengkapnyaUntuk memulai bisnis, dibutuhkan berbagai strategi agar bisnis tetap maju.
Baca SelengkapnyaSebelum membeli saham, sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu agar tidak rugi.
Baca SelengkapnyaSelagi ada sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapainya, kebebasan finansial sangat mungkin untuk diraih lebih cepat.
Baca SelengkapnyaSecara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnya