Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Sektor bisnis yang tak terpengaruh dampak negatif kenaikan BBM

5 Sektor bisnis yang tak terpengaruh dampak negatif kenaikan BBM Kenaikan BBM. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Setelah sekian lama menjadi wacana akhirnya pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pengumuman kenaikan harga BBM secara resmi disampaikan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Jumat (21/6) tepat pukul 22.00 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

"Harga Premium menjadi Rp 6.500 per liter. Solar menjadi Rp 5.500 per liter. Mulai berlaku serentak di seluruh Indonesia pada Sabtu (22/6) pukul 00.00 WIB," ujarnya di Kemenko, Jakarta, Jumat (21/6).

Kenaikan harga BBM ini membuat kondisi perekonomian bergejolak. Bahkan, jauh sebelum pengumuman resmi, beberapa sektor sudah mulai menunjukkan tanda-tanda terkena dampak buruk dari kenaikan harga BBM. Salah satunya harga pangan yang mulai merangkak naik.

Beberapa sektor terkena dampak negatif dari kebijakan ini. Namun, ada beberapa sektor yang tidak terlalu terpengaruh dan tidak mengalami dampak negatif dari kebijakan kenaikan harga BBM. Berikut sektor-sektor yang dinilai tak terkena dampak negatif kenaikan BBM.

Pasar modal

Kenaikan harga BBM bersubsidi justru berdampak positif pada kinerja pasar modal di tengah kondisi lesunya ekonomi dunia saat ini. Investor lebih mendapat kepastian.

"Kenaikan BBM positif untuk pasar modal," ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di The Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (19/6).

BEI memang menunggu kepastian kenaikan harga BBM oleh pemerintah.  Sebab, jika dibiarkan terlalu lama, justru berdampak negatif pada perdagangan saham di lantai bursa.

"Berlarutnya kenaikan harga BBM ini dapat mendorong adanya kekhawatiran dari pelaku pasar," jelas dia.

Ritel dan pusat belanja

Asosiasi Pusat Belanja Indonesia (APBI) menyatakan kenaikan harga BBM dipastikan tidak akan mengurangi pangsa pasar bagi pusat perbelanjaan dan pedagang ritel. Pasalnya, saat ini pusat perbelanjaan merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat.

"Kan di awal tahun sudah ada kenaikan TDL, itu juga tidak menurunkan pengunjung, malah pengunjung semakin bertambah. Kenaikan BBM ini juga palingan tidak akan penurunan yang tajam," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, tingginya minat pengunjung membantu pengusaha pusat perbelanjaan dalam pengelolaan bisnisnya. Sebab, keuntungan yang didapat bisa digunakan untuk memperbaiki sektor infrastruktur yang dimilikinya.

Properti

Manajemen PT Intiland Development Tbk (DILD) menyatakan kenaikan BBM tidak berpengaruh besar pada kinerja perseroan ke depan. Menurut Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD, Archied Noto Pradoni, selain kenaikan BBM, perseroan juga tidak khawatir dengan kenaikan suku bunga acuan BI.

Alasannya, sektor properti bergerak membidik pangsa pasar kelas menengah yang saat ini cukup kuat akan tekanan kondisi ekonomi dalam negeri.

"Kenaikan BBM hanya berdampak short time saja sehingga tidak terlalu berpengaruh," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Intiland Tower, Jakarta, Selasa (18/6).

Menurut Archied, masyarakat sudah mengetahui akan adanya kenaikan BBM dan BI Rate sehingga hal ini sudah diantisipasi baik oleh konsumen maupun pelaku usaha. Sedangan kenaikan harga penjualan, perseroan sudah rutin menaikkan harga setiap tahunnya.

Industri

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja industri. Hanya sedikit pengaruhnya ke distribusi, namun bisa dikendalikan.

Dari simulasi Kemenperin, kenaikan ongkos produksi akibat kenaikan BBM bersubsidi tidak sampai 2 persen dalam biaya distribusi. Kenaikan pun diperkirakan tidak akan lama.

"Sudah kita hitung palingan kenaikan hanya kira-kira 1,2 persen. Ini kenaikan memang ada dalam 2-3 minggu dan hanya sementara tapi nanti akan turun lagi," ujarnya usai acara Kadin di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (18/6). Menurut Hidayat, kenaikan BBM hanya berdampak kecil terhadap biaya produksi.

Emiten tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) mengaku kenaikan BBM subsidi tidak mempengaruhi kinerja operasional perseroan. Pasalnya, perusahaan ini mengaku sejak lama menggunakan BBM industri sesuai harga pasar dunia.

"Kami optimis tidak akan mengurangi produksi tekstil dan garmen walaupun BBM naik," ujar Direktur Utama SRIL, Iwan Setiawan saat konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, beberapa waktu lalu.

Transportasi

Kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi tentunya berdampak buruk di berbagai sektor. Namun, nyatanya tidak semua sektor mengalami kerugian pasca kenaikan BBM.

Perusahaan transportasi PT Eka Sar Lorena Transport Tbk menilai kenaikan BBM  malah memberikan dampak positif bagi perusahaannya. Sebab, pasca kenaikan harga BBM masyarakat diprediksi akan beralih ke angkutan umum.

"Ini bagi kami tidak berat karena solar kan naiknya hanya Rp 1.000," ujar Senior Advisor, Dwi Rianta Soebakti saat konferensi pers Lorena di UOB Plaza Thamrin, Jakarta, beberapa waktu lalu.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia

10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia

Setiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.

Baca Selengkapnya
Harga BBM per 1 Februari Naik Lagi, Cek Daftarnya di Sini

Harga BBM per 1 Februari Naik Lagi, Cek Daftarnya di Sini

Harga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM

Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM

Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024

Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024

Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog

Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog

Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain

Pemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain

BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Kabar Baik, Tak Ada Kenaikan Harga Pertamax dan BBM Non Subsidi Bulan Ini

Kabar Baik, Tak Ada Kenaikan Harga Pertamax dan BBM Non Subsidi Bulan Ini

Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.

Baca Selengkapnya