Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Putra putri Indonesia di kursi pimpinan institusi raksasa dunia

5 Putra putri Indonesia di kursi pimpinan institusi raksasa dunia Ilustrasi bahagia. ©Shutterstock/solarseven

Merdeka.com - Masyarakat Indonesia pastinya bangga jika putra-putri bangsa bisa berprestasi di dunia. Pasalnya, kebanyakan orang-orang ternama dunia selama ini didominasi oleh warga negara Barat.

Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono, mengatakan bukan tidak mungkin suatu saat orang Indonesia bisa berada di posisi pucuk pimpinan perusahaan kelas dunia macam Google maupun Microsoft.

Sebab, jumlah orang-orang Indonesia yang memiliki latarbelakang pendidikan tinggi sekaligus kecakapan yang mumpuni sudah banyak. "Kalau secara umum, berdasarkan angka absolut orang-orang yang terdidik jumlahnya besar dan bisa mendominasi di Asia," ujarnya kepada Merdeka.com di Jakarta.

Menurutnya, bangsa Timur sejauh ini sudah menunjukkan kemampuan dan kualitas untuk bersaing dengan warga negara Barat. Dia mencontohkan warga negara India. Banyak diaspora India yang menempati posisi-posisi penting di dunia, mulai dari pemerintahan hingga perusahaan-perusahaan bonafid. Dia berharap diaspora Indonesia mampu menempati posisi-posisi penting di dunia tersebut.

"Kita lihat ada di pemerintahan, jadi Presiden Pepsi Cola, jadi Presiden Google," ujar dia.

Sebetulnya ada sudah ada sejumlah putra-putri bangsa yang menempati posisi strategis di dunia. Namun memang, jumlahnya tidak banyak sehingga tak terlalu terdengar kabarnya. Merdeka.com kali ini mencoba merangkum sejumlah orang Indonesia yang mampu menempati jajaran pimpinan di institusi raksasa dunia. Berikut ulasannya.

Helman Sitohang sebagai CEO Credit Suisse Asia Pasifik

Credit Suisse secara resmi mengangkat CEO Asia Pasifik Helman Sitohang sebagai orang Indonesia pertama yang masuk dalam dewan eksekutif perusahaan.Helman yang merupakan alumni Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Elektro tahun 1984 ini telah bekerja untuk Credit Suisse sejak 1998 dan saat ini merupakan orang Indonesia dengan jabatan tertinggi dalam perusahaan tersebut. Pengangkatan Helman dilakukan setelah perusahaan mencatatkan kinerja memuaskan di Asia Pasifik.Menurut laporan Family Business Model 2015 oleh Credit Suisse Research Institute, 57 persen dari kekayaan baru di Asia Pasifik didorong oleh para pengusaha generasi pertama dan kepemilikan keluarga atas perusahaan-perusahaan yang tercatat di berbagai bursa di kawasan ini diperkirakan akan meningkat seiring meningkatnya kekayaan."Seiring meningkatnya kekayaan dan berkembangnya pasar keuangan di Asia Pasifik, kami melihat kesempatan besar untuk membantu klien kami memanfaatkan pertumbuhan ini," ujar Helman dalam siaran persnya di Jakarta.

Sri Mulyani sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia

Sri Mulyani Indrawati adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010. Sebelumnya, dia menjabat Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Begitu, dia berkantor di Kantor Bank Dunia, dia praktis meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan.Sebelum menjabat Menteri Keuangan, dia menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Wanita yang akrab dengan panggilan Mbak Ani tersebut merupakan ekonom yang sering tampil di panggung-panggung seminar atau dikutip di berbagai media massa. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) ini juga sempat aktif menjadi penasehat pemerintah bersama sejumlah ekonom terkemuka lain dalam wadah Dewan Ekonomi Nasional (DEN) pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid. Seperti halnya di Indonesia, di Amerika ia juga sering mengikuti seminar, tetapi lebih banyak masalah internasional daripada di Indonesia.Komentar dan analisisnya kritis, lugas, jernih dan populer. Ia primadona panggung seminar dan talk show di televisi kala itu. Selain sering muncul di seminar-seminar, dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) ini juga sempat aktif menjadi penasihat pemerintah bersama sejumlah ekonom terkemuka lain dalam wadah Dewan Ekonomi Nasional (DEN) pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid. Ia pernah menjabat Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998.

Hekinus Manao sebagai Direktur Eksekutif Bank Dunia

Pada tanggal 8 Oktober 2010, Hekinus Manao ditunjuk menjadi Executive Director Bank Dunia. Hekinus sendiri akhirnya menerima jabatan ini dan telah berangkat ke Amerika pada akhir bulan Oktober 2010. Dengan tampilnya Hekinus Manao sebagai Executive Director Bank Dunia, ini menambah daftar orang-orang berkebangsaan Indonesia yang tampil di level internasional.Sebenarnya, tampilnya Hekinus Manao sebagai Executive Director Bank Dunia karena Indonesia memiliki jatah satu direktur eksekutif sebagai anggota Bank Dunia. Namun, Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan, Mulia Nasution, menyampaikan bahwa pengangkatan Hekinus ini karena justru usulan dari Menteri Keuangan, Agus DW Martowardojo.Usulan tersebut didasarkan atas kompetensi dan skill yang dimiliki oleh Hekinus Manao. Selain itu, pengalaman yang bisa dibilang sudah mumpuni dalam bidang keuangan yang dimiliki oleh Hekinus membuat Menteri Keuangan merasa dia memang cocok untuk di utus menjadi pejabat di Bank Dunia.Hekinus yang lahir di Bawomataluo, Nias Selatan pada tanggal 14 Juli 1956 ini setelah menyelesaikan jenjang SMA kemudian sejak bulan Maret 1984 melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Jakarta dengan mengambil program Diploma IV Bidang Akuntansi. Setelah itu dia lantas menempuh studi lanjutan di Fakultas Ekonomi Ekstensi, Universitas Indonesia (1981-1986).Hekinus juga melanjutkan pendidikan dengan mengambil Master of Accountancy, Case Western Reserve University, Cleveland, Ohio USA (Fall 1990). Untuk pendidikan doktornya, Hekinus mengambil di ilmu bidang studi Business Administration (Major: Accounting; Minor: Finance & Information Sistems) Cleveland State University, Ohio USA pada tahun 1995.

Purnomo Yusgiantoro sebagai Gubernur OPEC

Berbekal pengalaman menjadi dosen, konsultan bidang Sumber Daya, dan sebagai peserta dan pengajar kursus kepemimpinan, karir Purnomo Yusgiantoro naik perlahan-lahan. Perannya dimulai sejak menjadi Ketua II Bidang Pemasaran Dalam dan Luar Negeri, Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (DKPP) pada tahun 1993-1998.Disusul kemudian menjabat sebagai Gubernur OPEC, Wina, Austria pada tahun 1996-1998. Perlahan namun pasti, nama Purnomo mulai banyak dilirik sebagian besar orang, organisasi, maupun kantor pemerintahan. Sampai pada tahun 2000, ia didaulat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada masa kepemimpinan Gus Dur.Banyak orang berkomentar mengenai kinerja Purnomo selama menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral semasa Gus Dur. Pengetahuan yang mencukupi mengenai Sumber Daya Alam rupanya mampu mengantarkan Purnomo untuk menjabat dalam jabatan yang sama selama dua periode sekaligus. Bahkan, dalam kabinet gotong royong masa Megawati, Purnomo disebut-sebut sebagai Menteri dengan kinerja terbaik. Gelar yang disematkan atasnya membuat Presiden SBY kembali mengangkatnya sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral kembali.

Bambang Brodjonegoro sebagai Ketua Komite Pembangunan Bank Dunia dan IMF

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro terpilih sebagai Ketua Komite Pembangunan Bank Dunia dan Dana Pengelolaan Moneter (IMF). Terpilihnya Menteri Bambang membuatnya menjadi satu-satunya orang Indonesia yang pernah menduduki jabatan tersebut.Komite yang telah aktif sejak 1974 ini berfungsi membahas dan mencari solusi dari berbagai isu pembangunan terkini. Orang Timur yang pernah menjabat jabatan ini diantaranya menteri keuangan Malaysia, Thailand, India, dan Filipina.Komite ini akan melakukan pertemuan dua kali dalam setahun bersamaan dengan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dibisiki Kelas Kurang, Jokowi Bangun Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Habiskan Rp200 M

Dibisiki Kelas Kurang, Jokowi Bangun Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Habiskan Rp200 M

Saat ini, ada 17.000 mahasiswa dengan 11 fakultas di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Baca Selengkapnya
Tersisa 6 Bulan, Begini Rupa Pembangunan IKN Nusantara yang Bakal Gelar HUT RI Ke-79

Tersisa 6 Bulan, Begini Rupa Pembangunan IKN Nusantara yang Bakal Gelar HUT RI Ke-79

Tampak beberapa gedung inti pemerintahan yang kian menunjukkan bentuknya.

Baca Selengkapnya
Libur Akhir Tahun, 291 Ribu Lebih WNI Tinggalkan Indonesia

Libur Akhir Tahun, 291 Ribu Lebih WNI Tinggalkan Indonesia

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, menyiagakan 603 personel.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Saat Prabowo Puji Pemimpin Indonesia Termasuk Megawati: Kita Harus Akui Jasa dan Prestasi Beliau

Saat Prabowo Puji Pemimpin Indonesia Termasuk Megawati: Kita Harus Akui Jasa dan Prestasi Beliau

Dalam setiap masa kepemimpinan, hal-hal baik harus dilanjutkan.

Baca Selengkapnya
Ini Bukti Bumi Indonesia Berisi 'Harta Karun', Bukit Dikeruk Isinya Batubara Semua

Ini Bukti Bumi Indonesia Berisi 'Harta Karun', Bukit Dikeruk Isinya Batubara Semua

Berikut bukti bahwa Nusantara berisikan 'harta karun' menakjubkan.

Baca Selengkapnya
Temuan BRIN: IKN Nusantara Terkesan Asal Serobot Tanah Warga

Temuan BRIN: IKN Nusantara Terkesan Asal Serobot Tanah Warga

Masyarakat sekitar Penajam Paser Utara memang tidak menunjukan penolakannya terhadap IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Cerita Ruang Pintar PNM untuk Anak Indonesia

Cerita Ruang Pintar PNM untuk Anak Indonesia

PNM menuangkan kepedulian dengan menghadirkan Ruang Pintar di berbagai pelosok daerah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menkes: Masyarakat Harus Sehat dan Pintar Kalau Mau RI Jadi Negara Maju

Menkes: Masyarakat Harus Sehat dan Pintar Kalau Mau RI Jadi Negara Maju

Budi menyebut kesehatan dan pendidikan berkualitas merupakan dua kunci penting agar Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2030.

Baca Selengkapnya
Pasca Pembangunan IKN Nusantara, Rp300 Triliun Aset Pemerintah di Jakarta Dilelang ke Swasta

Pasca Pembangunan IKN Nusantara, Rp300 Triliun Aset Pemerintah di Jakarta Dilelang ke Swasta

Pemerintah pusat akan meninggalkan sejumlah aset barang milik negara (BMN) senilai Rp 1.640 triliun di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya