5 Program Jokowi Genjot Ekonomi di Papua
Merdeka.com - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) terus mendorong kesetaraan ekonomi di Indonesia yang sering dikenal dengan istilah Indonesia-sentris. Dengan berbagai program pemerataan pembangunan, diharapkan ekonomi di seluruh wilayah di Indonesia akan meningkat.
Salah satu daerah yang menjadi titik fokus pemerintah dalam pemerataan ekonomi adalah Papua. Sejumlah program dicanangkan pemerintah untuk menggenjot ekonomi di Papua.
Berikut 5 program pemerintah untuk menggenjot ekonomi di Papua.
Tol Udara
Demi mendorong pemerataan harga bahan pangan di wilayah Indonesia, Jokowi mencanangkan tol udara karena dinilai sebagai solusi alternatif untuk menekan masalah disparitas harga yang terjadi di daerah pegunungan tengah Papua.
Program tol udara ini diharapkan akan mampu menjangkau daerah terpinggir dan daerah yang berada di ketinggian tertentu sehingga hanya dapat dijangkau oleh pesawat udara. Perbaikan di sejumlah bandara wilayah Timur terus dilakukan untuk mempercepat pemerataan harga di daerah terpencil. Proyek ini pada tahap pertama terfokus di wilayah pegunungan Papua, seperti Wamena, Timika, Yahukimo dan Ilaga dan Merauke.
Tol Udara dicanangkan pemerintah untuk meringankan distribusi muatan barang yang tidak terjangkau lewat laut akibat jarak yang jauh. Dengan memanfaatkan sinergi tol laut dan udara, perbedaan harga antar wilayah Barat dan Timur dapat deitekan sehingga terjadi pemeratana ekonomi.
Tol Laut
Selain membangun tol udara, program yang dicanangkan Presiden Jokowi pun membangun Tol laut agar dapat memberikan kemakmuran khususnya bagi Indonesia bagian Timur. Kementrian Perhubungan Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan mengoperasikan 15 trayek kapal tol laut pada April 2018 lalu.
Dari 15 trayek tol laut tersebut, 7 trayek dioperasikan oleh operator swasta melalui proses lelang murni, dan 8 trayek dioperasikan oleh badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui penugasan. Sementara sebanyak 13 trayek yang sudah melakukan perjalanan dari Pelabuhan Pangkal (Home Base) di Tanjung Perak tujuan kawasan Timur Indonesia.
BBM satu harga
Program BBM satu harga di Papua dicanangkan sebagai bentuk keadilan bagi masyarakat sebagaimana tercantum dalam sila ke-5. Sebelum adanya program ini, warga mendapatkan satu liter premium ataupun solar seharga Rp25.000 hingga Rp50.000. hingga akhirnya setelah adanya program ini, BBM seharga Rp25.000 bisa mendapatkan sebanyak empat liter lebih.
Dengan adanya program BBM satu harga ini masyarakat di 12 kampung seperti kampung Sawa, Er. Erma, Sona, Bu, Agani, Pupis, Momugu, Weo, Esmapan, Yakapis, dan Eroko tidak lagi harus membeli BBM dengan harga lebih mahal hingga lima kali lipat dibanding daerah di Indonesia lainnya yakni premium Rp6.450/liter dan solar Rp5.150/liter untuk keperluan perahu ataupun genset.
Selain mahal, sebelum adanya program ini masyarakat harus menempuh kurang lebih 20 kilometer untuk mendapatkan BBM dari pengecer. Sejak pertama dicanangkan, setidaknya 163 titik dari 170 titik BBM satu harga yang ditargetkan rampung hingga akhir tahun 2019.
Bangga Papua
BANGGA merupakan akronim dari Bangun Generasi dan keluarga Papua Sejahtera yang digagas oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe. Program ini merupakan program perlindungan sosial berupa pemberian bantuan sosial kepada Orang Asli Papua (OAP) yang memiliki anak usia 0-4 tahun.
Dalam rentang usia tersebut, setiap anak mendapat bantuan sebesar Rp 200.000 per bulannya yang diharapkan bisa dimanfaatkan oleh orang tua penerima bantuan untuk menjaga dan memperbaiki gizi anak serta meningkatkan akses kepada layanan kesehatan. Generasi tersebut dianggap sebagai generasi emas Papua.
Mereka adalah generasi masa depan Papua yang akan meneruskan generasi yang sekarang. Karenanya dianggap penting untuk menjaga atau meningkatkan gizi mereka.
Selain mereka yang berusia 0-4 tahun, nantinya BANGGA Papua juga akan menyasar sasaran lain penerima manfaat BANGGA Papua adalah mereka yang lanjut usia atau berusia di atas 60 tahun. Mereka Para lansia ini dianggap sudah kesulitan untuk mengakses pekerjaan dan bantuan sosial.
Sumber dana dalam program ini adalah dari dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang disalurkan langsung dari Bank Papua ke rekening orang tua penerima bantuan dibawah usia 4 tahun. Penyaluran dana ini juga disertai dengan pemberian edukasi terkait cara pemenuhan gizi yang benar dan cara peningkatan akses anak terhadap layanan kesehatan agar memenuhi sasaran untuk memperbaiki gizi anak-anak Papua sehingga pembangunan di Tanah Papua dapat terus membaik.
Papua Terang
Selain infrastruktur jalan dan juga jembatan, Presiden Jokowi juga membangun enam infrastruktur listrik yang telah diresmikan pada oktober 2016 Sebagai upaya meningkatkan elektrifikasi atau melistriki desa-desa yang belum tersambung aliran listrik khususnya di wilayah Indonesia bagian Timur dengan membuat program Papua terang untuk mengaliri listrik di beberapa titik di Papua.
Peresmian kelistrikan yang dilakukan 2016 lalu antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Orya Genyem 2x10 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2x1 25 MW, Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 kilovolt Genyem-Waena-Jayapura sepanjang 174,6 kilo meter sirkit, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilo Volt Holtekamp-Jayapura sepanjang 43,4 kilo meter sirkit, Gardu Induk Waena-Sentani 20 Megavolt Ampere dan Gardu Induk Jayapura 20 Megavolt Ampere.
Reporter Magang:Evie Haena Rofiah
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengusaha Curhat ke Jokowi soal Pilpres 2024 hingga Kesinambungan Program Pemerintah Selanjutnya
Pertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaAkui Kehebatan Program Jokowi, Prabowo Siap Lanjutkan Demi Indonesia yang Lebih Baik
Prabowo mengaku banyak program Jokowi yang sangat baik untuk kemajuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Semringah, Baru 8 Tahun Nasabah Mekaar Sudah 15,2 Juta dengan Total Pinjaman Rp800 Miliar
Sejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTerima Kasih ke Jokowi, 217 Kepala Desa di Nganjuk Gabung Projo
Sementara Ketua DPC Projo Nganjuk Sujarwo menyatakan ada 217 kades dari 244 desa se-Nganjuk yang bergabung Projo.
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat
Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak
Ayu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.
Baca SelengkapnyaDi Depan Jokowi, Panglima TNI Ungkap Strategi Baru Atasi Konflik di Papua Bentuk Koops Habema
Panglima Agus menjelaskan ke depan Koops Habema akan dilatih untuk meningkatkan kemampuan individu
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnya