Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Prediksi mengejutkan soal kondisi ekonomi dunia di 2016

5 Prediksi mengejutkan soal kondisi ekonomi dunia di 2016 Ekplorasi Minyak. shutterstock

Merdeka.com - Organisasi negara pengekspor minyak dunia atau OPEC memprediksi harga minyak dunia akan mulai naik di tahun depan. Harga minyak yang saat ini berada di level terendah sejak tujuh terakhir dipastikan tidak akan berlanjut.

Sekretaris OPEC, Abdullah al-Badri mengatakan, rendahnya harga minyak dunia saat ini akan membuat beberapa produsen atau negara Non-OPEC mengurangi produksinya.

"Dalam beberapa bulan atau satu tahun atau mungkin lebih ini akan berubah," katanya seperti dilansir CNBC, Kamis (17/12).

Harga minyak dunia telah merosot tajam ke level terendah sejak 2004 silam, yaitu hanya uSD 36 per barel. Sebagian analis berharap, harga minyak akan kembali naik mencapai USD 100 per barel paling lambat di 2017 mendatang.

Badri mengatakan, OPEC saat ini tidak mempunyai target harga minyak dunia, namun sedang mencari nilai wajar yang berarti dan menguntungkan. "Negara anggota harus dapat penghasilan yang layak dan kami bisa investasi untuk memberi pasokan ke konsumen."

Dunia sudah memproduksi 2 juta barel minyak per hari dan jauh lebih banyak dari konsumsi. OPEC terus memompa minyak dengan harapan produsen lain seperti Amerika bisa keluar dari pasar minyak dunia.

Produksi minyak diperkirakan akan terus menurun dalam dua atau tiga tahun ke depan. Alasannya, banyak perusahaan migas yang memotong biaya produksi atau investasi karena rendahnya harga minyak dunia. Badri menyebut, pasokan minyak Non-OPEC akan menurun 400.000 barel per hari di tahun depan.

Tak hanya OPEC, bank investasi, Saxo Bank juga mengeluarkan prediksi ekonomi dunia di 2016 mendatang. Berikut uraiannya seperti dikutip dari CNBC:

Harga minyak meroket USD 100 per barel di 2016

Saxo Bank memprediksi harga minyak dunia akan kembali meroket ke level USD 100 per barel pada 2016. Hal ini melihat kejadian turunnya haga minyak dunia hingga di bawah USD 40 per barel dari sebelumnya di atas USD 100 per barel.

Harga minyak dunia telah jatuh sejak Juni 2014 silam saat menyentuh harga puncaknya di USD 114 per barel. Penyebabnya, OPEC tidak mau memangkas prouksi meski produsen kecil sudah meminta pengurangan produksi untuk menaikkan harga.

Dolar melemah dan Euro akan menguat

Saxo Bank memprediksi, nilai tukar Euro akan terus menguat di tahun depan. Kepala ekonom Saxo Bank, Steen Jakobsen mengatakan, satu Euro saat ini bernilai USD 1,09 atau melemah karena isu quantitatif easing Amerika. Nilai tukar Euro akan menguat di 2016 dengan nilai satu Euro sekitar USD 1,23 dolar.

"Eropa masih merasakan surplus transaksi berjalan dan inflasi Eropa juga jauh lebih rendah dari Amerika Serikat. Secara tradisional ini mengara ke penguatan nilai tukar," ucap Jakobsen.

Menurut dia, penaikan suku bunga The Fed malah akan membuat nilai tukar USD melemah karena investor seluruh dunia akan mengincar dolar.

"Ketika Anda meningkatkan harga mata uang, Anda harus mengambil harga untuk membuat keseimbangan baru. Ini memang rumit dan tidak semua orang bisa melakukannya dengan benar," katanya.

Nilai tukar Rubel Rusia naik

Prediksi lain dari Saxo Bank di 2016 mendatang adalan kenaikan nilai tukar Rubel Rusia. Nilai tukar Rubel akan naik 20 persen terhadap dolar Amerika ((USD) di tengah lonjakan permintaan minyak.

Kenaikan harga pangan

Saxo Bank memprediksi harga pangan akan melonjak di 2016 mendatang yang disebabkan oleh fenomena cuaca El Nino.

Selain itu, Saxo Bank juga memprediksi kenaikan harga logam mulai atau emas sebesar 33 persen.

Olimpiade pulihkan ekonomi negara berkembang

Olimpiade 2016 di Brasil diprediksi akan menjadi mesin pendorong pemulihan ekonomi negara berkembang, yang dipimpin oleh Brasil.

"Stabilisasi, pengeluaran untuk investasi Olimpiade dan reformasi sederhana akan menjadi sentimen di Brasil. Ekspor negara berkembang juga akan terbantu karena ini.

Negara berkembang seperti Brasil dan Indonesia saat ini tersiksa karena investor melarikan aset mereka sebagai bentuk antisipasi jelang kenaikan suku bunga The Fed.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah
Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah

Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen

Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gawat, OJK Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Melemah di Tahun 2024
Gawat, OJK Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Melemah di Tahun 2024

Proyeksi ini sejalan dengan berbagai rilis lembaga internasional yang menyebutkan hal serupa.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh

Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.

Baca Selengkapnya
Dua Jalur Laut Perdagangan Dunia Kritis, Siap-Siap Inflasi Mengancam Perekonomian Global
Dua Jalur Laut Perdagangan Dunia Kritis, Siap-Siap Inflasi Mengancam Perekonomian Global

Jika kondisi di Terusan Suez dan Terusan Panama tidak kembali kondusif, bisa berdampak pada peningkatan inflasi.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya