5 Pembelaan Lion Air usai lakukan delay parah belasan jam
Merdeka.com - Lion Air mengalami delay pada lima jadwal penerbangan di Bandara Soekarno Hatta. Dari lima jadwal tersebut, dua di antaranya mengalami delay sejak Minggu (31/7) petang hingga Senin (1/8).
Akibat hal tersebut, sejumlah penumpang sempat memblokir runway di Terminal 1 A. Berdasarkan informasi dari petugas Officer In Charge Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, dua jadwal yang belum berangkat adalah Lion Air JT 650 tujuan Lombok, dan JT 630 tujuan Bengkulu.
"Ada dua penerbangan yang belum terbang sampai sekarang, yakni Lion JT 650 dan JT 630. Belum tahu jam berapa lepas landas," kata seorang petugas Officer In Charge Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, yang enggan disebutkan namanya saat dihubungi merdeka.com.
Menurutnya, dua jadwal penerbangan itu telah terlambat berangkat atau delay mencapai lebih dari 12 jam. JT 650 seharusnya berangkat pukul 20.00 WIB kemarin. Sementara JT 630 tercatat harusnya berangkat pukul 16.20 WIB.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pun memanggil manajemen maskapai penerbangan Lion Air terkait keterlambatan penerbangan (delay) belasan jam ini. Usai dilakukan pertemuan, direksi Lion Air pun mengungkapkan pembelaannya dalam kasus delay parah ini. Berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah pembelaan tersebut.
Lion Air tak jamin bakal bebas delay
Direktur Utama Lion Air Grup, Edward Sirait, berjanji akan memperbaiki manajemen penanganan keterlambatan Lion Air. Hal ini usai maskapai berlambang singa itu melakukan keterlambatan jadwal penerbangan parah pada Minggu (31/7).Namun, dia mengaku tidak bisa menjamin Lion Air tidak akan melakukan keterlambatan penerbangan kembali. "Kami tidak bisa menjamin, karena yang bisa memberi jaminan hanya Tuhan. Namun, kami usaha untuk memperbaiki diri," kata Edward usai konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa.
Ganti kru tidak seperti ganti orang naik motor
Direktur Utama Lion Air, Edward Sirait mengatakan secara umum delay yang terjadi selama ini karena permasalahan teknis operasional di lapangan. Edward menjelaskan masalah tersebut dikarenakan adanya pergantian awak penerbangan atau crew yang terkena dampak dari delay pada minggu kemarin (31/7)."Ganti kru itu tidak seperti ganti naik (kendarai) motor, mereka harus 'pre-flight' lagi dan itu adalah bagian dari proses yang harus dijalani," katanya."Jadi begini, kalau penerbangan kan ada limitasi. Kalau pilot itu maksimum berapa kali landing berapa jam kerja berapa jam penerbangan. Kalu dia kena delay bisa saja jam kerja dia tidak bisa kita paksa. kalau kita paksa malah enggak aman. Jadi harus diganti. Karena delay panjang harus kami ganti krunya," pungkasnya.
Delay bukan hanya kesalahan maskapai
Direktur Utama Lion Air, Edward Sirait mengatakan, persoalan keterlambatan (delay) penerbangan dapat menyangkut beberapa faktor. Dia menampik jika delay hanya disebabkan oleh kesalahan pihak maskapai"Kalau saya bilang faktor terbesar, operasional itu dinamis, kami tidak bisa mendetailkan apa, operasional itu sangat dinamis. Jadi bisa saja tiba-tiba karena beberapa pesawat penerbangan yang tidak bisa landing, kan rute terusannya kena delay panjang," jelas dia."Jadi misalnya kan kita ke Medan, Medan-nya tutup karena cuaca, divert ke Kuala Lumpur kan nunggu, tapi harusnya pesawat (meneruskan rute) ke Aceh. Medan ke Acehnya delay tidak?," tutupnya.
Lion Air sudah pernah kena sanksi
Direktur Utama Lion Air Edward Sirait mengatakan pihaknya sudah merasa keberatan akibat sanksi yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan, berupa penolakan penambahan rute penerbangan hingga enam bulan ke depan. Sanksi ini diberikan lantaran maskapai kerap melakukan beberapa kali keterlambatan penerbangan (delay) serta pelanggaran lainnya."Dulu (pada bulan Mei) kan kita dilarang tambah pesawat dan rute saya pikir itu sudah cukup berat untuk pengembangan. Namun, itu kami laksanakan. Sanksi terbesar adalah berbenah ke dalam untuk cari standarisasi internasional dan itu kami jalankan," ujar Edward.
Ketepatan waktu Lion Air sudah membaik
Data Kementerian Perhubungan mencatat, on time performance (OTP) atau ketepatan waktu penerbangan maskapai Lion Air saat ini mencapai 80 persen. Angka ini naik dibanding semester II-2015, di mana OTP Lion Air hanya 70,06 persen.Direktur Utama Lion Air, Edward Sirait mengatakan, pihaknya telah melakukan perbaikan ketepatan waktu semenjak Mei hingga Lebaran lalu. Hal ini yang kemudian membuat nilai ketepatan waktu Lion Air meningkat."Sebetulnya kami sudah lakukan dan itu sudah berikan hasil dari mulai bulan Mei di mana sejak Mei sampai Lebaran rata rata on time performance sudah dekati angka 80 yang sebelumnya masih rata rata 73," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, 3 Pesawat Lion Air Tujuan Jeddah Mendadak Mendarat di Kualanamu dalam Sepekan
Dalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPesawat Tujuan Jeddah Mendadak Mendarat di Bandara Kualanamu, Begini Penjelasan Lion Air
Pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca SelengkapnyaLion Air Bawa Jemaah Umrah Tiba-Tiba Mendarat di Kualanamu, Ini Penyebabnya
Pesawat Lion Air sempat berputar di langit Kota Binjai
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kronologi Pesawat Batik Air dari Aceh Gagal Terbang Menuju Bandara Soekarno-Hatta
Pihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran, Sejumlah Maskapai di Adi Soemarmo Tambah Jam Operasional
Maskapai Citilink, Batik Air dan Super Air Jet mengajukan penambahan slot terbang.
Baca SelengkapnyaTinjau Bandara Soekarno-Hatta, Menhub Pastikan Prosedur Penerbangan dan Fasilitas Jelang Mudik Aman
Menhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaHujan Lebat, Atap Bandara Abdulrachman Saleh Malang Bocor Air Mengalir Deras di Ruang Tunggu Penumpang
Ruang tunggu penumpang di bandara tersebut mengalami kerusakan di bagian atapnya saat dilanda hujan deras.
Baca Selengkapnya