5 Langkah Cepat Pemerintah Jaga Ekonomi Usai Virus Corona Positif Masuk Indonesia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin resmi mengumumkan dua warga terjangkit virus corona di Indonesia. Dua warga tersebut terpapar usai melakukan kontak langsung dengan warga Jepang.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menyampaikan keduanya adalah seorang ibu berusia 61 tahun dan anaknya yang berusia 31 tahun.
Kini kediaman mereka pun telah diisolasi. Keduanya pun juga telah dirawat di rumah sakit.
Kedua pasien virus corona tersebut telah dirawat di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso. Kini, keduanya telah ditempatkan di ruang khusus dan tidak adanya akses untuk ber kontak langsung dengan pasien.
Pemerintah pun bergerak cepat dalam mengantisipasi dampak virus corona ke perekonomian nasional. Berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah langkah pemerintah.
1. BEI Setop Aktivitas Short Selling
Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi melarang aktivitas short selling mulai Senin (2/3), untuk mengantisipasi tertekannya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat virus corona. Hal ini merupakan hasil dari rapat koordinasi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah.
"Selama beberapa waktu, kami koordinasi dengan OJK, dan pemerintah, dirasa perlu dilakukan tindakan untuk shot sell," kata Direktur Utama BEI Inarno Djajadi.
Short Selling atau jual kosong adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam dunia keuangan, yang merupakan suatu cara untuk memperoleh profit dari penurunan harga dari sekuritas seperti saham atau obligasi.
2. BI Keluarkan 5 Kebijakan
Bank Indonesia (BI) mengeluarkan lima strategi dan kebijakan untuk mengantisipasi dampak virus corona ke perekonomian. Pertama, BI akan meningkatkan intensitas intervensi di pasar keuangan menggunakan triple intervention agar nilai tukar Rupiah stabil sesuai fundamental dan mengikuti mekanisme pasar, meliputi optimalisasi di pasar spot, Domestic Non Delivery Forward (DNDF) dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN)."Kedua, BI akan menurunkan rasio giro wajib minimum valuta asing bank-bank umum konvensional yang semula 8 persen dari DPK menjadi 4 persen dari DPK. Dan ini berlaku mulai 16 Maret 2020," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo di Kompleks BI, Senin (2/3).Ketiga, BI juga akan menurunkan giro wajib minimum untuk Rupiah sebesar 50 basis poin dari untuk bank-bank uang melakukan kegiatan pembiayaan ekspor dan impor yang tentu saja dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan pemerintah.Adapun, kebijakan ini akan diimplementasikan pada 1 April 2020 dan berlaku selama 9 bulan."Keempat, BI akan memperluas jenis dan cakupan underlying transaksi bagi investor asing dalam lindung nilai, termasuk di DNDF. Bagi investor asing yang menjual kepemilikannya di SBN dan memasukkannya ke dalam rekening Rupiah itu bisa dijadikan underlying untuk membeli DNDF," kata Perry.Sementara langkah kelima, investor global dapat menggunakan bank kustodi baik bank global maupun domestik dalam melakukan investasi di Indonesia."Tidak harus semuanya dengan bank kustodi global, bisa dengan domestik termasuk praktik resikonya. Kami tegaskan semua investor global silakan pakai domestik," kata Perry.
3. Siap Beri Anggaran Tambahan ke Kemenkes
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyatakan siap memberi tambahan anggaran Kementerian Kesehatan guna menangani pasien virus corona. Siang ini, Presiden Joko Widodo telah menyatakan dua warga negara Indonesia positif terinfeksi virus corona."Semua akan kita dengar dari pak menkes. Anggaran yang dibutuhkan. Anggaran yang mereka miliki. Anggaran tambahan. Nanti kita lihat," ujarnya di Jakarta, Senin (2/3).Menurutnya, fokus pemerintah saat ini ialah bagaimana meminimalisir penyebaran virus corona di Indonesia. "Ini semuanya dalam ranah menteri kesehatan. Jadi bagaimana bapak menkes melakukan langkah-langkah untuk pertama mengidentifikasi, mendeteksi, dan mencegah penyebarannya," jelasnya.Terkait dampak virus corona pada perekonomian nasional, Menteri Sri Mulyani enggan menjabarkan detail. Dia masih menunggu hasil perhitungan pertumbuhan ekonomi di kuartal I. "Nanti Q1 akan terlihat di seluruh dunia terutama RRT dan pengaruhnya ke dunia, kemudian pengaruhnya ke kita sendiri. Nanti dalam beberapa bulan ke depan ada angkanya."
4. Anggaran Penanganan Langsung dari Kemenkes
Meluasnya negara yang terkonfirmasi positif novel coronavirus atau virus corona, termasuk Indonesia menimbulkan kekhawatiran pada masyarakat. Termasuk apakah biaya pengobatan bagi pasien positif nCoV akan dicover BPJS Kesehatan?Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan bahwa masyarakat agar tetap tenang, sebab Kementerian Kesehatan telah menyiapkan anggaran untuk masyarakat yang positif terjangkit novel coronavirus (2019-nCoV)."Untuk yang corona ada sendiri anggarannya dari Kemenkes. Jadi tidak perlu khawatir, makanya semua yang kita rawat nanti semua tenang," kata Menkes dikutip dari laman resmi kementerian di Jakarta, Senin (2/3).Mengenai besaran anggaran, Menkes akan memastikan kembali nominal yang disiapkan. Anggaran tersebut nantinya berasal dari DIPA. Langkah ini merupakan bentuk antisipasi serta kesiapsiagaan Kementerian Kesehatan terhadap potensi problem kesehatan."Nanti saya lihat. Jadi begini, saya selaku menteri kesehatan, sudah memperkirakan kalau akan ada hal-hal yang terjadi, maka ada anggarannya," imbuhnya.
5. Beri Nomor Hotline
Sebagai upaya agar informasi yang beredar tentang virus corona tidak simpang siur, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah memberikan nomor yang dapat dihubungi jika ingin bertanya tentang virus corona.Dilansir dari akun twitter resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia @KemenkesRI. Kemenkes RI telah memberikan nomor telepon yang dapat Anda hubungi jika ingin bertanya tentang informasi virus corona.Anda dapat menghubungi nomor berikut:021-5210 4110812 1212 3119
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaFOTO: Momen AHY Puji-puji Pemerintahan Jokowi Saat Sampaikan Pidato Politik 'Indonesia Maju, Rakyat Sejahtera"
AHY menilai pemerintahan Jokowi telah berhasil dalam menjaga stabilitas ekonomi pascapandemi virus corona Covid-19.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Tambah Bantuan Beras ke Warga Prasejahtera Hingga Juni 2024 jika APBN Cukup
Jokowi menyerahkan bantuan pangan cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat.
Baca Selengkapnya