5 Fakta Menarik Orang Terkaya Indonesia 2019 Versi Forbes, Berharta Total Rp1.898 T
Merdeka.com - Kemarin, Forbes mengeluarkan daftar orang terkaya 2019 di Indonesia. Di urutan pertama masih dipegang Hartono bersaudara yang total telah berada di posisi tersebut selama 11 tahun.
Harta yang dimiliki oleh kakak beradik Budi dan Michael Hartono ini mencapai USD 37,4 miliar atau kurang lebih Rp526,11 triliun.
Di posisi kedua terdapat keluarga Widjaja dengan jumlah kekayaan mencapai Rp135,4 triliun. Tempat ketiga diisi oleh Prajogo Pangestu dengan bisnisnya di Petrokimia dan total kekayaan Rp107,2 triliun.
Di posisi empat ditempati oleh Susilo Wonowidjojo yang berbisnis di industri tembakau dengan total kekayaan Rp93,1 triliun. Peringkat lima ditempati Sri Prakash Lohia dengan jumlah kekayaan Rp78,9 triliun dan bergerak di bidang Petrokimia.
Berdasarkan informasi dari Forbes tersebut, berikut sejumlah fakta menarik dari orang terkaya Indonesia sepanjang 2019.
Meski Ekonomi Sulit, Orang Terkaya Indonesia Makin Kaya
Meskipun Indonesia mengalami perlambatan ekonomi, 50 orang terkaya di Indonesia telah menambah harta mereka sebesar USD 5,6 miliar atau kurang lebih Rp78,98 triliun (estimasi kurs 14.105 per dolar AS) di tahun ini.
Hampir setengah dari 50 orang terkaya di Indonesia mengalami kenaikan jumlah harta. Miliarder nasional yang mengalami lonjakan peringkat tertinggi adalah taipan energi Prajogo Pangestu.
Dia melompat tujuh peringkat ke posisi nomor tiga. Saham Barito Pasific yang merupakan perusahaan yang didirikannya naik tajam karena prospek permintaan yang diprediksi meningkat.
Hartono Bersaudara Tak Tergoyahkan dari Posisi Pertama Selama 11 Tahun
Kakak beradik Rudi dan Michael Bambang Hartono memiliki kekayaan bersih sebesar USD 37,3 miliar atau kurang lebih Rp526,11 triliun (estimasi kurs 14.105 per dolar AS).Keluarga Hartono menempati urutan teratas selama 11 tahun berturut-turut. Kekayaan mereka sebagian besar datang dari Kepemilikan atas saham PT Bank Sentral Asia Tbk (BCA).Kekayaan Hartono bersaudara berasal dari perusahaan rokok yang kini menjadi salah satu perusahaan rokok terbesar di dunia adalah warisan dari sang ayah, Oei Wie Gwan. Gwan mendirikan perusahaan Djarum pada 1951 di Kudus, Jawa Tengah, dengan hanya 10 pekerja.Bisnisnya kian berkembang hingga Gwan meninggal pada 1963 dan mewariskan perusahaannya kepada Michael dan Budi. Djarum semakin berkembang dan menjadi perusahaan rokok yang sangat besar saat ini.
Orang Terkaya Indonesia Paling Tua
Menduduki posisi miliarder tertua Indonesia adalah Harjo Sutanto. Dia menduduki peringkat 39 orang terkaya di Indonesia.Kekayaan bersih yang dimilikinya mencapai USD 810 juta atau kurang lebih Rp11,41 triliun (estimasi kurs 14.094 per dolar AS). Saat ini, usia Harjo Sutanto adalah 93 tahun.Harjo membangun bisnisnya dari menjual sabun dari pintu ke pintu. Saat ini, bisnis Wings Group yang merupakan perusahaan yang dirintisnya telah menjalar ke berbagai sektor.Saat ini Wings telah menjadi perusahaan besar yang mengekspor produk-produknya ke seluruh dunia sejak berdiri 60 tahun yang lalu di Jawa Timur. Setelah bertahun-tahun, Wings telah tumbuh menjadi salah satu merek yang terkenal di Indonesia.Sabun dan detergen menjadi produk pertama yang diproduksi oleh Wings dan yang terbukti dapat diterima oleh konsumen dengan baik. Setelah itu, produk-produk pembersih lainnya diperkenalkan dan saluran distribusi yang kuat terbentuk di seluruh Indonesia.Beberapa dekade berikutnya, Wings terus menerus memperluas ragam produknya dan sekarang telah memproduksi serta menjual ratusan SKU produk-produk rumah tangga, perawatan pribadi dan juga produk makanan.
Orang Terkaya Indonesia Paling Muda
Forbes kembali mengeluarkan daftar terbaru 50 orang terkaya di Indonesia untuk tahun 2019. Dalam daftar tersebut, Keluarga Hartono masih menduduki posisi pertama orang terkaya di Indonesia.Di antara 50 orang terkaya di Indonesia tersebut, terdapat nama Ciliandra Fangiono. Dia merupakan miliarder termuda di Indonesia. Saat ini usianya 43 tahun.Dia menduduki peringkat 23 orang terkaya di Indonesia. kekayaan bersih yang dimilikinya adalah USD 1,37 miliar atau kurang lebih Rp19,30 triliun (estimasi kurs 14.094 per dolar AS).Ciliandra Fangiono merupakan CEO First Resources Ltd, sebuah perusahaan sawit yang terdaftar di Singapura dengan perkebunan yang tersebar di seluruh Indonesia. Luas lahan yang dimiliki oleh First Resources mencapai 200 ribu hektare.Kesuksesan Ciliandra ini karena dia memang memiliki ilmu yang mumpuni di sektor ekonomi. Dia memiliki gelar sarjana ekonomi dari Cambridge University. Kemudian, dirinya juga pernah bekerja sebagai staf pada divisi investasi bank di Meryl Lynch di Singapura.
Total Kekayaan 50 Orang Terkaya Setara Pendapatan Negara
Total kekayaan dari 50 orang terkaya di Indonesia tersebut mencapai USD 134,6 miliar atau Rp1.898 triliun di 2019. Angka ini setara dengan penerimaan pajak Indonesia 2018 sebesar Rp1.894 triliun.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar orang terkaya di Indonesia 2024 selalu menjadi bahan pembicaraan yang menarik bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMerujuk data Forbes real time Rabu (7/2), Prajogo berada di peringkat ke-29 sebagai orang paling kaya di dunia.
Baca SelengkapnyaMelansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Elon Musk menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan total kekayaan USD201,7 miliar atau setara dengan Rp3,1 kuadriliun.
Baca SelengkapnyaPrajogo Pangestu dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Baca SelengkapnyaDari daftar yang tertera, Indonesia menempatkan satu wakil konglomerat paling kaya di Asia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaForbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca SelengkapnyaAhok diangkat sebagai Komisaris Utama Pertamina oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir pada 25 November 2019.
Baca Selengkapnya