Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

45 Tahun Bermitra, Uni Emirat Arab Kirim 20 Ton Perlengkapan Medis ke Indonesia

45 Tahun Bermitra, Uni Emirat Arab Kirim 20 Ton Perlengkapan Medis ke Indonesia Menkeu Sri Mulyani. ©Setpres RI

Merdeka.com - Hubungan strategis kemitraan antara Indonesia dan United Arab Emirates (UAE) terus menunjukkan sisi romantis selama 45 tahun berlangsung. Kerja sama sendiri terjadi sejak 1976 lalu.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, selama 45 tahun kerja sama ini berjalan sangat kuat dalam mendukung ekonomi satu sama lain. "Begitu banyak milestone yang telah dicapai oleh kedua negara," tulis Sri Mulyani melalui akun instagramnya @smindrawati, Sabtu (24/4).

Bendahara Negara ini mengungkapkan, dalam masa yang penuh tantangan akibat dampak pandemi Covid-19, penguatan kerja sama antara Indonesia dan UAE menjadi lebih penting lagi. Saat Pandemi, UAE telah membantu Indonesia dengan mengirimkan 20 ton perlengkapan medis.

"UAE pun menunjukkan komitmen kerja sama melalui Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia," bebernya.

Ke depan, pihaknya meyakini kerja sama antara Indonesia dan UAE akan semakin kuat. Hal ini guna mencapai cita-cita pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan demi kesejahteraan seluruh rakyat.

"Kami percaya bahwa komitmen bersama kedua negara akan membantu membangun pemulihan yang sejahtera, bersemangat, dan stabil bagi negara dan kawasan," tegasnya.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya

Sri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

Baca Selengkapnya
Karir Bergengsi Sri Mulyani Selain Jadi Menteri Keuangan

Karir Bergengsi Sri Mulyani Selain Jadi Menteri Keuangan

Posisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya
Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Data Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah

Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran

Kumpulan Komentar Sri Mulyani soal Program Makan Siang Gratis Diusung Prabowo-Gibran

Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Cs Diisukan Mundur, Luhut: Tadi Masih Rapat dengan Semua Menteri

Sri Mulyani Cs Diisukan Mundur, Luhut: Tadi Masih Rapat dengan Semua Menteri

Isu Sri Mulyani akan mundur dari Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin diembuskan ekonom senior Faisal Basri.

Baca Selengkapnya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya