42 Hektar lahan pertanian kembali tergerus pemukiman
Merdeka.com - Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Pekalongan, Sumarmo mengatakan sekitar 42 hektare lahan pertanian sawah di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, beralih fungsi menjadi pemukiman, industri, dan jasa.
"Meski terjadi alih fungsi lahan pertanian tetapi kami berusaha meningkatkan produksi padi dengan mengoptimalkan lahan yang masih ada," katanya seperti dilansir Antara di Pekalongan, Minggu (9/6).
Dia mengatakan bahwa selain terkendala peralihan fungsi lahan, upaya peningkatan produksi padi pada 2013 juga terkendala beberapa masalah lain. Masalah tersebut ialah pergeseran musim tanam, pola tanam tidak serempak, rusaknya jaringan irigasi, pengendalian hama terpadu yang belum optimal, serta penurunan kesuburan tanah.
Untuk mendapatkan hasil produksi yang optimal, katanya, pemkab akan melakukan sejumlah strategi yakni memperbaiki jaringan irigasi sebagai upaya mendukung ketersediaan air, penyediaan benih unggul, dan pupuk bersubsidi.
"Selain itu, kami akan terus mendorong pengembangan dan penggunaan pupuk organik sebagai upaya memperbaiki tingkat kesuburan tanah," katanya.
Upaya lain yang perlu dilakukan oleh pemkab, antara lain penyediaan alat mesin pertanian pra panen sehingga nantinya diharapkan dapat mendukung pergerakan tanam serentak, pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, serta penyediaan alat mesin pertanian.
Menurut dia, jika tahapan bantuan sarana dan prasaran pertanian terealisasikan maka diharapkan produksi beras Kabupaten Pekalongan lebih meningkat.
"Kami berharap pada 2013, produksi beras di Kabupaten Pekalongan lebih meningkat sehingga ketersediaan pangan di daerah bisa lebih tercukupi," katanya.
Seperti diketahui, data Kementan menunjukkan alih fungsi lahan pertanian produktif mencapai 10 persen setiap tahunnya. Artinya, 188.000 hektar lahan yang seharusnya bisa ditanami padi, jagung, atau kedelai hilang berganti menjadi perumahan atau pabrik.
Total luas sawah di Indonesia saat ini tinggal 7,75 juta hektar. Di sisi lain, kemampuan mencetak lahan baru setiap tahun hanya 45.000 hektar.
Jika hal ini terus terjadi, pada 2015 mendatang akan terjadi defisit kebutuhan lahan pertanian seluas 730.000 hektar.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengusaha Soal Penundaan Pajak Hiburan: Hanya Sementara, Bukan Solusi
Pengusaha menyebut, penundaan pajak hiburan yang diserukan Luhut Panjaitan hanya sementara.
Baca SelengkapnyaTahapan Pelaksanaan Pemilu di Indonesia, Menarik Dipelajari
Pelaksanaan pemilu memiliki langkah-langkah yang terstruktur dan diatur secara ketat.
Baca SelengkapnyaPuncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat
Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara Memperbesar Payudara dengan Tangan, Lakukan Pijatan Khusus
Memperbesar payudara bisa dengan cara alami yaitu pijatan dan olahraga.
Baca SelengkapnyaManfaatkan Lahan Guna Secara Optimal, Pakar Pertanian Apresiasi Kebijakan Pangan dan Pertanian Era Jokowi
Hal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
Baca SelengkapnyaStrategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBendungan Megah Peninggalan Belanda Ini Punya 70 Pintu Air, Dulu jadi Andalan Kini Terbengkalai
Awalnya jadi sumber pengairan sawah, lalu berubah jadi lokasi mencari pasir.
Baca SelengkapnyaCara Mengurangi Dampak Polusi Udara, Mulai dari Kebiasaan Sendiri
Di tengah paparan polusi udara, kita masih punya harapan untuk meminimalisir dampaknya dan mencegah situasi menjadi lebih kritis.
Baca SelengkapnyaAkhirnya, Begini Solusi dari Pemerintah Urai Kemacetan Panjang di Pelabuhan Merak
Dalam mengurai kepadatan di Pelabuhan Merak, pihaknya akan memaksimalkan Pelabuhan Panjang.
Baca Selengkapnya