Merdeka.com - Sekitar 300 orang karyawan PT Pertamina Patra Niaga menggelar aksi unjuk rasa akibat perusahaan dituding melakukan aksi pemecatan sepihak kepada 400 pegawainya. Pemecatan pun dilakukan melalui pesan singkat ponsel.

Wakil Ketua Serikat Pertamina Konfederasi Patra Niaga (PKPN), Bakaryo (48), mengatakan PT Pertamina Patra Niaga justru mengalihkan tanggung jawab kepada anak perusahaan mereka yakni PT Garda Utama Nasional (PT GUN).

"Mereka (PT Pertamina Patra Niaga) tidak bertanggung jawab, justru mereka bilang pemecatan dari PT GUN. Padahal yang memegang wewenang kan PT Pertamina Patra Niaga," ucapnya kepada merdeka.com, Rabu (31/5).

Bakaryo pun tidak mengetahui secara persis kenapa dirinya dan para rekannya di PHK secara sepihak. Dia menduga pemecatan ini karena perekrutan karyawan baru di bawah naungan PT Pertamina Patra Niaga langsung.

"Kita yang dipecat dibilang tidak memenuhi kualifikasi padahal kami kerja sudah puluhan tahun. Jelas ini ada permainan dari pihak perusahaan," tambahnya.

Dia pun berharap PT Pertamina Patra Niaga mau bertemu dengan perwakilan massa pendemo untuk bernegosiasi dan mengetahui secara persis apa yang menyebabkan para karyawan tersebut dipecat. "Kami masih coba negosiasi," katanya.

Sementara itu, sepanjang jalan HR Rasuna Said dari arah Menteng menuju Mampang terpantau padat akibat imbas aksi massa di depan gedung PT Pertamina Patra Niaga.