4 Kesalahan Fatal Atur Keuangan Generasi Milenial
Merdeka.com - Generasi milenial begitu produktif dan paling banyak menghasilkan uang. Namun sayang, keuangan generasi ini cenderung begitu kacau dan boros.
Dilansir dari laman Thrive Global, baru-baru ini survei Insider dan Morning Consult menyatakan hampir sepertiga dari generasi milenial sangat buruk keuangannya dibandingkan 10 tahun lalu.
Ini tentunya menjadi bukti bahwa generasi milenial sangat sulit untuk mengumpulkan kekayaannya dan bahkan banyak dari mereka yang telah memiliki beban utang, terutama dalam bidang pendidikan.
Ternyata ada beberapa kesalahan dalam mengelola uang yang cukup sering dilakukan generasi milenial. Mau tahu apa saja? Berikut dilansir dari laman Thrive Global.
Reporter: Ayu Lestari Wahyu PuranidhiSumber: Liputan6
Selalu Menunda untuk Menabung
Generasi milenial cenderung memiliki pola pikir "masih muda tidak harus segera menabung". Menabung juga terasa begitu menyakitkan bagi mereka. Mereka cenderung akan menabung ketika umur mereka sudah tidak lagi muda.
Begitu sulit untuk merombak pemikiran ini karena kebanyakan dari generasi milenial belum merasakan dampak dari tidak menabung sejak sedini mungkin.
Utamakan Gaya Hidup Ketimbang Menabung
Generasi milenial cenderung lebih memperhatikan gaya hidupnya ketimbang harus menabung. Bahkan, tidak jarang dari mereka menghabiskan uang bulanan atau gaji yang didapatkan hanya untuk memenuhi gaya hidup yang terlihat baik bagi orang lain.Ini merupakan kesalahan besar. Jika mereka tidak belajar untuk menabung saat ini setidaknya 20 persen dari penghasilannya, maka generasi milenial akan merasa kurang dan akhirnya kerja terlalu keras hanya untuk mendapatkan uang tambahan yang nantinya akan mereka gunakan untuk berlibur, bahkan pengeluaran yang tidak terduga.
Tidak Memperhatikan Kredit
Para ahli juga mengatakan, generasi milenial sama sekali tidak memperhatikan kredit yang mereka miliki. Meskipun kredit memiliki beberapa keuntungan seperti penawaran diskon yang menarik, kredit juga dapat menenggelamkan mereka saat akhir bulan tiba.Sayangnya berdasarkan hasil survei tersebut, hanya ada 36 persen generasi milenial yang dapat menggunakan kreditnya dengan sangat baik dan selebihnya tidak.
Tak Punya Dana Darurat
Kebanyakan generasi milenial tidak mempersiapkan dana untuk kondisi darurat. Mereka cenderung akan meminta bantuan kepada orang tua bahkan teman. Kebanyakan dari mereka hanya membagi keuangannya untuk memenuhi kebutuhan dasar per bulannya.Padahal, uang darurat ini sangat dapat membantu siapa saja terutama generasi milenial ketika mereka sakit atau bahkan mengalami kesulitan yang tak terduga tanpa harus merepotkan dan bahkan berutang ke orang lain.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Incar Generasi Milenial, Cicilan Rumah Baru Ini Rp1,8 Juta per Bulan
Saat ini, tren permintaan properti oleh generasi milenial tengah mengalami lonjakan. Minat generasi milenial dalam membeli rumah tapak mencapai 64,4 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei: Tujuan Hidup Generasi Milenial untuk Traveling
Setidaknya, setiap lima tahun, generasi milenial memanfaatkan uang tabungan mereka untuk berlibur.
Baca SelengkapnyaAmerika Perlu Waspada, Milenial dan Gen Z di Asia Ogah jadi Buruh Pabrik
Konsumen Amerika disebut akan menghadapi kesulitan berbelanja saat generasi Milenial dan Z di Asia enggan bekerja di sektor manufaktur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Generasi Milenial Kini Incar Rumah dengan Cicilan Rp4 Juta-an per Bulan, Ini Buktinya
Pengembang punya cara untuk memudahkan konsumen, khususnya generasi milenial.
Baca SelengkapnyaHasil Riset: Perempuan Milenial Bakal Jadi Masyarakat Paling Kaya
Di satu sisi, Ellevest berharap gap pengelolaan uang antara laki-laki dan perempuan tidak terlalu lebar.
Baca SelengkapnyaMasa Depan Tak Ada yang Tahu, Sudahkah Menyiapkan Perlindungan Finansial yang Tepat Buat Diri Sendiri dan Keluarga?
Penting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.
Baca SelengkapnyaPesan Orang Kaya Dunia: Uang Tak Bisa Membeli Waktu dan Uang Bukan Sumber Kebahagiaan
Miliarder ini menyarankan agar para anak muda bisa mencari pekerjaan yang disukainya dibanding harus mencari pekerjaan dengan gaji yang tinggi.
Baca SelengkapnyaKonglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca Selengkapnya6 Perbedaan Gaya Parenting Milenial dibanding Generasi Terdahulu
Milenial memiliki gaya parenting yang sangat berbeda dibanding generasi-generasi terdahulu.
Baca Selengkapnya