Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Jawaban Mendag yang memicu kontroversi soal harga pokok naik

4 Jawaban Mendag yang memicu kontroversi soal harga pokok naik Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. ©2017 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

Merdeka.com - Kenaikan harga pokok beberapa kali terjadi. Terbaru, harga telur ayam mengalami kenaikan cukup tinggi. Di pasaran harga telur ayam mencapai Rp 30.000 per kg dari sebelumnya sekitar Rp 20.000 per kilogram.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, beberapa kali pula menjelaskan pemicu kenaikan harga pokok yang terjadi. Namun penjelasan-penjelasan atau jawaban Mendag tak jarang menimbulkan kontroversi. Berikut ulasannya.

Saat telur naik

Beberapa hari belakangan, harga telur mengalami kenaikan. Tentunya kenaikan ini menyebabkan gejolak di masyarakat. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, mengatakan salah satu penyebab meroketnya harga telur adalah pagelaran Piala Dunia. Di mana saat Piala Dunia berlangsung permintaan telur ayam meningkat sebagai konsumsi rumah tangga.

"Karena tengah malam itu (makan) nasgor (nasi goreng) pakai telor, Indomie telur, dan kornet, pakai telur juga," katanya di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (16/7).

Bawang putih mahal

Kenaikan harga bawang putih beberapa waktu lalu membuat pedagang dan masyarakat 'menjerit'. Saat itu harga bawang putih di pasaran cukup mahal yaitu Rp 32.000 per kilogram.

Mengetahui kenaikan itu Mendag cukup santai menghadapinya. Dia bahkan menyarankan masyarakat tidak usah makan bawang putih jika harganya mahal. "Tidak usah makan bawang putih, tidak apa kan," canda Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sembari tertawa saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (25/4).

Meski pernyataan itu bercanda akan tetapi menimbulkan kontroversi di berbagai pihak.

Harga cabai rawit merah meroket

Cabai rawit merah sering kali mengalami kenaikan. Khususnya jelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Beberapa waktu lalu, harga cabai rawit merah sempat tembus Rp 90.000 per kilogram. Kenaikan tersebut membuat semua pihak terkejut.

Kala itu, Mendag Enggartiasto Lukita mengimbau agar masyarakat menanam sendiri kebutuhan pokok ini. Hal tersebut dianggap salah satu jalan keluar apabila ada kenaikan yang teramat tinggi. "Tanam sendiri cabai, kita ada solusi yang tidak ilmiah," katanya beberapa waktu lalu.

Ketika beras mahal

Pernyataan Mendag Enggartiasto Lukita yang memicu kontroversi ketika beras mahal. Saat itu beras medium mencapai Rp 14.000 per kilogram. Dengan begitu, menurut Enggar, masyarakat harus bisa menawar harga beras.

Sebab terkadang pedagang memberikan harga lebih mahal sebagai strategi dagang. "Iya kan harusnya (beras) ditawar kan (belinya) di pasar," ucapnya beberapa waktu lalu.

Pernyataan Mendag Enggar ini sempat disindir oleh politikus PKS, Mardani Ali Sera melalui akun twitternya. "Beras naik, suruh diet jangan banyak makan. Cabe mahal, suruh nanam sendiri. Daging mahal, makan keong sawah. Daging melonjak, makan jeroan. Sarden ditemukan cacing, sehat berprotein. Yang terbaru: harga beras mahal, tawar aja," cuit Mardani.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Telur Ayam Mulai Turun Jelang Idul Fitri, Ternyata Ini Pemicunya

Harga Telur Ayam Mulai Turun Jelang Idul Fitri, Ternyata Ini Pemicunya

Harga telur saat ini sudah mendekati harga acuan yang ditentukan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Harga Telur Naik, Mendag Zulkifli Bakal Lapor ke Presiden Jokowi

Harga Telur Naik, Mendag Zulkifli Bakal Lapor ke Presiden Jokowi

harga telur ayam di pasar mengalami kenaikan menjadi Rp32.000 per kg.

Baca Selengkapnya
Harga Telur Ayam Naik Tajam Jelang Ramadan, Pedagang Khawatir Pelanggan Kabur

Harga Telur Ayam Naik Tajam Jelang Ramadan, Pedagang Khawatir Pelanggan Kabur

Ipah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.

Baca Selengkapnya
Terinspirasi dari Leluhur, Pria Temanggung Sukses Ternak Ayam Paling Mahal di Dunia

Terinspirasi dari Leluhur, Pria Temanggung Sukses Ternak Ayam Paling Mahal di Dunia

Harga satu pasang ayam hias ini bisa mencapai jutaan rupiah di usianya yang masih remaja.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Klaim Harga Beras Sudah Turun, yang Naik Malah Harga Telur dan Cabai

Menko Airlangga Klaim Harga Beras Sudah Turun, yang Naik Malah Harga Telur dan Cabai

Menurut Airlangga, berdasarkan hasil pemantauan secara mingguan, daging ayam ras saat ini Rp38.150 per Kg atau naik 0,32 persen.

Baca Selengkapnya
Sering Hilang Fokus saat Bekerja, Begini Cara Mengatasinya

Sering Hilang Fokus saat Bekerja, Begini Cara Mengatasinya

Jika kalian salah satu orang yang sulit fokus dalam bekerja. Ini dia tips ampuhnya.

Baca Selengkapnya
Ayam dan Telur Jadi Biang Kerok Inflasi Maret 2024

Ayam dan Telur Jadi Biang Kerok Inflasi Maret 2024

Telur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Bahan Pokok di Jakarta Kompak Naik Jelang Malam Pergantian Tahun

FOTO: Harga Bahan Pokok di Jakarta Kompak Naik Jelang Malam Pergantian Tahun

Harga sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan jelang akhir tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar

Harga Pangan Sentuh Titik Termahal dalam 30 Tahun, Banyak Orang Amerika Tak Lagi Makan di Luar

Makanan yang mengalami kenaikan di antaranya daging sapi, hingga gula. Bahkan keduanya merupakan komoditas pokok.

Baca Selengkapnya