4 BUMN serap 176,2 ton gabah petani di Jatim
Merdeka.com - Petani di Desa Gempolkerep, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur terlihat semringah setelah mendulang hasil panen dengan dengan total 176,2 ton. Hasil panen itu diserap oleh 4 BUMN yakni PT Pertani (Persero), PT Sang Hyang Seri, PT Pupuk Indonesia Pangan dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Petani juga mendapat pendampingan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI.
Dalam panen tersebut, gabah kering seberat 8,9 ton per hektar bisa dihasilkan dari sawah seluas 19,8 hektar. Pada kesempatan yang sama dilakukan kegiatan serap gabah BUMN di Madiun, Jombang, Jember, dan Banyuwangi, Nganjuk. Acara dilakukan dari hari Senin (26/3) lalu sampai hari ini.
Petani yang ada di desa Gempolkerep tergabung dalam Kelompok Tani Maju. Gabah kering yang dihasilkan dijual dengan harga Rp 4.600 per kilogram dan diserap kembali oleh keempat BUMN.
Menteri BUMN, Rini Soemarno yang ikut hadir dalam acara panen raya mengatakan bahwa BUMN akan terus membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Setidaknya ada empat perusahaan BUMN yang diminta oleh Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menyerap hasil panen.
"Saya meminta agar empat BUMN yang terlibat terus proaktif menyerap gabah kering panen petani di berbagai wilayah dan terus menyediakan kebutuhan KUR dan kartu tani perbankan bagi para petani," kata Menteri Rini di lokasi, Kamis (29/3).
Selain desa Gempolkerep, ada juga petani di Mojokerto yang akan melakukan panen raya. Rencananya panen akan dilakukan di sawah seluas 300 hektar dan hasil panen akan diambil oleh empat BUMN tersebut.
Bantuan BUMN ini juga dilakukan pada 25 kelompok Petani di Desa Tanggalrejo, dan Desa Paritan. Semua petani di desa ini telah mendapat bantuan subsidi benih sejak tahun 2017.
Demi meningkatkan kesejahteraan petani, BUMN juga memberikan bantuan berupa alat pertanian. BNI Jawa Timur bekerja sama dengan 4 BUMN itu untuk menyerap gabah kering yang dihasilkan.
Reporter: Ilyas Praditya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli
Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaBertambah, Petugas Pemilu di Jatim yang Meninggal Dunia Capai 30 Orang
Penyebab meninggalnya petugas pemilu di Jatim bervariasi.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengintip Budi Daya Madu Teran Khas Bangka Belitung, Bisnis Menjanjikan dengan Hasil Puluhan Liter Madu
Siapa sangka jika Bangka Belitung memiliki kekayaan alam selain timah, yaitu madu Heterotrigona Itama atau madu teran.
Baca SelengkapnyaGempa Susulan 15 kali, Kerusakan Bangunan Terjadi di Pulau Bawean dan Tuban
Gempa magnitudo 6.0 yang berpusat di Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3) siang diikuti sekurangnya 16 kali gempa susulan.
Baca SelengkapnyaBak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis
Curug Uci bisa dibilang serpihan surga di bumi Garut, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaFOTO: Pengaruh Anomali Musim Bikin Harga Gabah Kering Sulit Turun
Harga gabah maupun beras masih tinggi dengan harga rata-rata Rp 7000 per kilogram gabah kering.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca Selengkapnya